Tak Kunjung Juga Diperbaiki BBWSCC, Abrasi Sungai Cikanci Semakin Menggerus Jalanan di Kabupaten Cirebon

27 Mei 2023, 17:30 WIB
ilustrasi Abrasi Abrasi artinya, Pengertian Abrasi dan Upaya Mencegah Abrasi / /Pemkab Karawang

KABARCIREBON - Pemerintah Desa (Pemdes) Buntet Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon, mendesak Balai Besar Wilayah sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWSCC) terkait untuk memperbaiki tanggul Sungai Cikanci desa setempat.

Kuwu Desa Buntet, Edi Suhaedi mengatakan, belum adanya tanggul permanen sejak 2018 hingga sekarang belum ada perbaikan dari dinas terkait, khususnya BBWSCC. Maka, makin mendekati akses jalan usaha tani (jut) dan masyarakat. "Kami sudah melaporkan saat kejadian (2018), namun belum realisasi," katanya, Jumat (10/6/2022).

Kuwu dua periode ini menjelaskan, arus Sungai Cikanci yang deras membuat tanggul yang belum permanen terus menggerus akses jalan. Sehingga pengendara yang melintasinya, harus ekstra hati-hati. "Memang, saat ini itensitas hujan belum meningkat, karena kemarau. Namun bila penghujan tiba, dapat mengakibatkan akses jalan nyaris putus. Sekitar satu kilometer panjang tanggul yang perlu dibuatkan tanggul permanen," jelasnya.

Baca Juga: Sungguh BIADAB! Ayah dan Anak di Kota Cirebon Secara Bersamaan Melakukan Pemerkosaan Terhadap Gadis 18 Tahun

Masih dikatakan Edi, akses jalan sangat bermanfaat bagi masyarakat dan petani, sehingga harus menjadi perhatian serius dari BBWSCC untuk segera membuat tanggul permanen di sungai tersebut.

"Bila tidak segera ditangani, akses jalan terputus dan membuat petani juga masyarakat kesulitan aktivitas," ujarnya.

Dirinya mengharapkan, BBWSCC segera membuat tanggul permanen di Sungai Cikanci desa ini. Karena, kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan. "Bayangkan, sejak 2018 hingga sekarang belum ada penanganan. Apakah harus ada korban jiwa, baru bertindak," tanya Edi.

Baca Juga: Gelar Jamda II, YRKI Pengprov Jabar Santuni 1.000 Yatim-Piatu

Senada dikatakan Kuwu Desa Mekarsari, Kecamatan Waled, Ghozin. Banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu, belum ada perhatian serius dari pihak terkait, khususnya BBWSCC. "Seharusnya menjadi prioritas untuk dilakukan normalisasi Sungai Ciberes, sebab sudah berulang kali, banjir," ungkapnya.

Ghozin menceritakan, normalisasi Sungai Ciberes yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, hanya mampu sesaat untuk mencegah banjir. "Tanah yang ada di pinggir sungai, bekas normalisasi kembali lagi ke sungai, maka debit air semakin sedikit dan banjir," ceritanya.

Dirinnya mengharapkan, normalisasi Sungai Ciberes segera dilaksakan, mengingat banjir yang kerap terjadi, saat musim hujan. "Jangan sampai ada korban jiwa, baru bertindak," keluh Ghozin.(Supra/KC).***

Dapatkan informasi terbaru dan populer Kabar Cirebon di Google News.

 

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler