Kemarau Ekstrem, Setu Sedong Kering, Krisis Air Bersih Landa Cirebon Timur

1 September 2023, 21:34 WIB
Setu Sedong Kabupaten Cirebon mengering karena kemarau ekstrem, sehingga tak bisa mengairi sejumlah sawah di wilayah timur. Foto diambil, Jumat, 1 September 2023. /Kabar Cirebon/Foto Supra/

KABARCIREBON - Krisis air bersih terjadi di sejumlah daerah, salah satunya Kecamatan Sedong Kabupaten Cirebon. Bahkan, Setu Sedong yang menjadi sumber air andalan bagi petani dan warga di wilayah timur Kabupaten Cirebon, airnya menyusut drastis bahkan bisa dibilang kering.

Karenanya, diperlukan penanganan serius dari pemerintah daerah setempat. Betapa tidak, sudah satu pekan Desa Karangwuni, Sedongkidul, Windujaya dan Desa Winduhaji kecamatan setempat mengalami krisis air bersih, sehingga hanya mengandalkan kiriman air dari kabupaten.

Selain itu, Setu Sedong yang sangat diandalkan untuk mengairi sawah hingga lima kecamatan di Kabupaten Cirebon wilayah timur, airnya terus menyusut hingga kering, sehingga tak lagi yang bisa menyuplai air ke sawah yang ada di wilayah timur sejak satu bulan lalu.

Baca Juga: Karir Ketua KPK Firli Bahuri, dari Bintara Polri Kini Raih Bintang Tiga, Perjuangan Enam Kali Daftar Akpol

Camat Sedong Suparman mengatakan, krisis air bersih dan air bagi pertanian sudah terjadi sejak sebulan lalu. Kemudian bersama Muspika dan pihak desa komunikasi dengan pihak kabupaten lalu disuplai air hingga sekarang.

"Secara bergiliran dilakukan suplai air bagi empat desa yang dilanda air bersih," katanya, Jumat, 1 September 2023.

Pria yang biasa dipanggil Parman ini menjelaskan, kemarau ekstrem sangat berdampak pada minimnya air bersih di sumur warga juga Setu Sedong, maka perlu perhatian serius dari pihak terkait.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Bakso yang Terkenal di Bumijawa Tegal, Ada Pilihan Bakso Bendot dan Bakso Legenda

"Untuk Setu Sedong perlu normalisasi, agar sumber air di setu tersebut kembali mengalir. Begitu juga untuk penanganan minim air bersih, perlu adanya tempat penampungan air sekaligus sumur bor dalam," jelasnya.

Sementara itu, Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPR RI dari PDI Perjuangan, Yoseph Umar Hadi mengungkapkan, kekeringan yang terjadi karena El-nino sangat menyulitkan petani dan warga. Sehingga, sumur dan setu mengering.

"Peran serta seluruh pihak sangat diperlukan, guna menanggulangi krisis air. Sebab, yang namanya air pasti sangat dibutuhkan," ungkapnya.

Baca Juga: Fenomena El Nino Ancam Ketahanan Pangan: Lahan Kering di Desa Mertapada Kabupaten Cirebon Alami Kebakaran

Yoseph menceritakan, saat menjadi anggota DPR RI, sudah merencanakan akan membangun Waduk Cipanundan. Karena waktu mepet jelang Pileg, hingga sekarang belum realisasi.

"Bila terpilih menjadi DPR RI, akan berupaya maksimal untuk pembangunan waduk. Sebab, banyak manfaat dengan dibangunnya waduk tersebut," ceritanya.

Dirinya mengharapkan, komunikasi yang baik antara Kabupaten Cirebon dan Kuningan, mengingat air sangat dibutuhkan bagi makhluk hidup.

Baca Juga: HUT ke-525 Kabupaten Kuningan, Yuk Cicipi Makanan Tradisional dari Seluruh Desa di STAN Pameran

"Normalisasi Setu Sedong perlu segera dilakukan, guna mencari sumber air di tempat tersebut dan sebagai setu yang tadah hujan (mengandalkan air hujan) perlu juga adanya sodetan dari sungai besar untuk ditampung dalam Setu Sedong," pungkas Yoseph.(Supra/KC)

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler