Viral, Seorang Ibu dan Bayi Meninggal, Diduga Korban Malpraktik di RSUD Pantura MA Santot Indramayu

20 Desember 2023, 19:45 WIB
Tasrun, suami korban malpraktik memberikan keterangan kepada sejumlah awak media di Mapolres Indramayu Rabu, 20 Desember 2023 /Foto/Udi/KC/

KABARCIREBON - Viral, sebuah video diduga malpraktik di RSUD Pantura MA Sentot, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa (19/12/2023) malam.

Dalam video yang berdurasi 21 menit 16 detik tersebut, telah ditonton sebanyak 1,4 juta, memperlihatkan seorang bayi meninggal setelah dilahirkan oleh seorang ibu asal Desa Kertawinangun.

Nahasnya, tak lama berselang, sang ibu pun turut meninggal.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Warteg yang Top Markotop di Kabupaten Tegal, Silakan Mampir di Warteg Nafisah dan Warteg Wiwi

Pihak keluarga pun menduga adanya malpraktik yang dilakukan oleh para dokter dan perawat di RSUD MA Sentot.

Tasrun, suami korban mengungkapkan, awalnya sang istri dibawa ke Puskesmas untuk memeriksa kandungannya.

"Awal mulanya istri kita merasa mules, langsung dibawa ke Puskesmas baru bukaan pertama, nah pas dibawa balik lagi, sekitar jam 14.00WIB dibawa lagi ke Puskesmas, terus dirujuk ke Sentot (rumah sakit)," ungkapnya saat melakukan pelaporan ke Mapolres Indramayu, Rabu (20/12/2023).

Baca Juga: Kisah Haru Jejak Pendidikan Dedi Supandi di Mata Guru SMAN 1 Majalengka.Diungkapkan Saat Sertijab Bupati

Tiba di RSUD MA Sentot, korban tidak mendapatkan tindakan pelayanan dari pihak Rumah Sakit.

"Pas di Sentot, gak dilayani hanya diliatin, sampe dua tiga jam, baru ditangani tapi cuman diliatin aja, karena baru bukaan pertama, nyampe jam 20.00WIB gak ditanganin lagi sampai bukaan ketiga," katanya.

Setelah berada tiga jam di RSUD MA Sentot, lanjut Tasrun, sang istri baru menerima tindakan dari pihak Rumah Sakit.

Baca Juga: Koperasi Grage Sukses Mandiri - PT Gurita Global Internasional Tandatangani Kesepakatan Pengembangan UMKM

"Akhirnya pas istri kerasa mules, jam 21.00 WIB baru ditangani cuman yang jadi masalah, penanganannya terlalu lambat," lanjutnya

Tasrun menjelaskan, kematiaan anak pertamanya itu, diduga karena malpraktik. Pasalnya, penanganan persalinan yang dilakukan oleh pihak RSUD diduga tidak sesuai aturan.

"Bayi saya yang meninggal itu, katanya tali puser ngiket, langsung dipotong, padahal tangan bayi itu masih gerak, cuman pas tali puser dipotong, langsung ditarik kepalanya, itu ditariknya gak pelan-pelan, jadi posisi kepala sudah nongol separo, langsung diteken dan ditarik lagi," jelasnya.

Baca Juga: HUT Ke-3, KPAID Kabupaten Cirebon Beri Reward kepada Sejumlah Tokoh

Bukan disitu saja. Lanjut Tasrun, selain anaknya meninggal istrinya turut pula meninggal

"Bayi langsung meninggal, antara 15-20 menit baru istri saya yang meninggal, nah kata pihak Rumah Sakit, katanya ada penyakitnya, padahal istri saya gak ada penyakitnya," pungkasnya.

Tidak terima dengan tindakan dugaan malpraktik dari pihak Rumah Sakit, keluarga korban pun melaporkan peristiwa itu ke Polres Indramayu.

Baca Juga: Kapolres Cirebon Kota Pimpin Upacara Hari Bela Negara ke-75 Tingkat Polres Cirebon Kota

Hal tersebut dibenarkan Kapolres Indramayu, AKBP Fahri Siregar, menurutnya suami korban melaporkan atas dasar dugaan malpraktik terkait penanganan persalinan.

"Jadi hari ini kami terima laporan dari salah satu warga, dimana warga ini melaporkan adanya dugaan malpraktik terkait penanganan persalinan istrinya yang terjadi pada hari kemarin (Selasa)," ujarnya saat ditemui di Mapolres Indramayu.

Fahri menegaskan, saat ini Satreskrim Pres Indramayu masih melakukan pemeriksaan dan akan melakukan gelar perkara dan melengkapi alat bukti lainnya.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Seblak yang Ngetop di Ungaran Semarang, Ada Pilihan Seblak Geboy dan Seblak Si Buyung

"Kami masih melakukan pemeriksaan kepada pelapor, tentunya setelah melakukan pemeriksaan kami akan melengkapi alat bukti, dan juga melakukan gelar perkara," tegasnya.***

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler