CIREBON, (KC Online).-
Keluarga besar Kesultanan Cirebon tidak mengakui atau tidak menganggap Rahardjo Djali yang telah melakukan jumenengan atau penobatan sebagai Sultan Kasepuhan. Penolakan saat jumpa pers di Kesultanan Kanoman, Minggu (22/8/2021) sore.
Dalam jumpa pers tampak hadir Putri Sultan Kanoman Xl, Ratu Raja Mawar Kartina, perwakilan keluarga besar Kesultanan Kacirebonan, H Pangeran Elang Tomy Iplaludin, Pangeran Abdullah beserta keluarga besar Keprabonan lainnya.
Ratu Raja Mawar Kartina mengatakan, konflik yang ada di Keraton Kasepuhan perlu dijelaskan. Keraton Kasepuhan Cirebon merupakan peninggalan dari pada Pangeran Cakrabuana dan tentunya diteruskan oleh Sunan Gunung Jati yang dalam proses perjalanannya untuk dapat mempertahankan eksistensi Keraton Kasepuhan.
“Pemimpin atau sultan yang duduk di Keraton Kasepuhan dari sultan pertama sampai dengan sultan kelima adalah yang trah langsung dari Sunan Gunung Jati. Ini sudah baku dan turun temurun di mana yang menggantikan sultan yang berikutnya adalah putra dari pada sultan yang sebelumnya trah langsung dari pada Sunan Gunung Jati,” ujar Ratu Mawar.