Bang Ara: Sikap Saling Hormat Antar Pemeluk Agama Ditanamkan Orang Tua

- 5 Oktober 2021, 17:38 WIB

CIREBON, (KC Online).-

Momentum toleransi ditunjukkan Maruarar Sirait ketika pelaksanaan penguburan ayahandanya, Sabam Sirait, di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata Jakarta Selatan. Bang Ara, sapaan akrab Maruarar, menghentikan pidatonya saat mendengar kumandang adzan maghrib.

Saat itu, anggota DPR RI periode 2004-2018 itu tengah memberikan sambutan terhadap para tokoh Nasional yang hadir pada kesempatan itu seperti Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Menteri Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menkumham Yasonna, dan lain-lain. Saat itulah Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih tersebut menghentikan sambutannya.

"Kami izin ada adzan maghrib, kita break sebentar ya," ucap Ara.

Saat dikonfirmasi perihal itu via ponselnya Senin (4/10/2021) malam, Bang Ara mengaku, apa yang dilakukannya itu pendidikan orang tuanya sejak kecil, agar anak-anaknya dapat menanamkan sikap saling menghormati dan menghargai antarpemeluk agama. Terlebih sewaktu kecil, dirinya tinggal di sebuah pedesaan yang akrab dengan suasana yang penuh dengan toleransi.

"Dulu saat bapak mendidik dan mengasuh kami, bapak mengajarkan banyak hal. Di antaranya toleransi beragama. Bahkan bapak kerap mengelar open house di kediamannya dengan menghadirkan tokoh tokoh muslim dan mengundang warga sekitar,"katanya.

Ketua DPRD Kabupaten Majalengka H Edy Anas Djunaedi mengatakan, sikap yang dilakukan Maruarar Sirait saat pemakaman ayahandanya Sabam Sirait bukan perkara baru. Bang Ara, menurut dia, sering melakukan hal itu saat menjadi wakil rakyat tiga periode di Dapil Majalengka-Subang-Sumedang.

"Bang Ara itu Pancasilais sejati. Dan itu dilakukan bukan hanya sekadar kata kata, tapi melalui tindakan nyata. Itu dilakukan baik melalui kegiatan yang digelarnya, atau melalui perilaku dalam kehidupan kesehariannya," tuturnya.

Dia juga mengucapkan bela sungkawa atas kepergian Sabam Sirait sebagai senior PDIP yang telah banyak memberikan kontribusi nyata untuk bangsa dan Negara ini sejak zaman Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo sekarang ini.

"Kami turut berduka cita, semoga almarhum mendapatkan tempat yang terbaik di sisi tuhan dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahaan," katanya.

Sementara itu, pada sambutan pemakaman ayahandanya, pada Minggu (4/10/2021), Ara menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi karena mengirim tim dokter kepresidenan sebelum Sabam dinyatakan meninggal dunia.

"Setengah jam sebelum bapak meninggal dunia, bapak presiden masih berbicara dan menguatkan ibu kami," kata Ara.

Selain itu, Ara juga berterima kasih kepada Megawati yang menyediakan protokol untuk Sabam dan diantarkan oleh ambulans milik PDIP yang baru diresmikan.

"Terima kasih kepada ketua umum Ibu Megawati Soekarnoputri yang menyiapkan protokol partai untuk deklarator PDI," kata Ara.

Sementara itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menjadi inspektur upacara pemakaman jenazah mendiang Sabam Sirait. Dirinya mengungkapkan, perjalanan hidup mendiang Sabam Sirait laksana rangkaian diorama kehidupan, yang begitu lengkap menggambarkan besarnya kiprah dan pengabdian almarhum. Baik sebagai aktivis dan pemikir yang idealis, maupun sebagai tokoh politisi yang disegani.

"Kontribusi dan sumbangan pemikiran beliau telah dilembagakan dalam berbagai institusi. Antara lain sebagai anggota DPR Gotong Royong (periode 1967-1973), sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung (periode 1983 hingga 1992), sebagai anggota DPR RI dan MPR RI (periode 1973-1982 dan periode 1992-2009), serta sebagai anggota DPD RI dan MPR RI (tahun 2018-2019 dan periode MPR 2019-2024), yang beliau jalani dengan penuh dedikasi hingga akhir hayat beliau," ujar Bamsoet.(Jejep)

Editor: Fani Kabar Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah