Di Depan Moeldoko, Petani Garam Minta Pemerintah Jaga Kearifan Lokal, Harga Garam Ditentukan Kartel

- 8 Oktober 2021, 21:49 WIB
 KEPALA Staf Kepresidenan RI, Jenderal TNI (Purn) H Moeldoko saat berkunjung dan berdialog dengan para petani garam di Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jumat (8/10/2021). Moeldoko menerima banyak keluhan petani garam dan berjanji bakal memperjuangkan aspirasi petani.* Ist/KC
KEPALA Staf Kepresidenan RI, Jenderal TNI (Purn) H Moeldoko saat berkunjung dan berdialog dengan para petani garam di Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jumat (8/10/2021). Moeldoko menerima banyak keluhan petani garam dan berjanji bakal memperjuangkan aspirasi petani.* Ist/KC

CIREBON, (KC Online).-

Kepala Staf Kepresidenan RI, Jenderal TNI (Purn) H Moeldoko, mengunjungi para petani garam di Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jumat (8/10/2021). Moeldoko melakukan dialog dengan para petani garam terkait kendala dan keluhan mereka.

Dalam kesempatan itu, Moeldoko berjanji akan berjuang mengatasi keluhan para petani, yakni dengan melakukan komunikasi, utamanya bersama kementerian terkait untuk membantu apa yang menjadi aspirasi para petani.

Moeldoko menjelaskan, pada tahun 2020 Pemerintah memerlukan 4 juta ton garam. Sedangkan untuk kebutuhan industri sebanyak 3 juta, namun kemampuan produksi garam lokal hanya 1,3 juta ton. Oleh karena itu, Pemerintah mengambil kebijakan untuk melakukan impor garam untuk memenuhi kebutuhan garam nasional.

“Kenapa harus impor garam? Karena untuk memenuhi kebutuhan garam nasional, jadi nanti akan saya tindak lanjuti bersama menteri yang berkaitan, supaya produksi garam nasional meningkat,” jelas Moeldoko.

Halaman:

Editor: Ajay Kabar Cirebon


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah