Network
MAJALENGKA, (KC Online).-
Anggur Brazil (Myrciaria cauliflora) atau dikenal juga dengan nama jaboticaba yang harganya cukup mahal, kini dibudidayakan oleh seorang lulusan pondok pesantren (pontren), Deden Purbaya (30) warga Desa Teja, Kecamatan Rajagaluh di lahan seluas 3.500 m2.
Rasanya yang sangat unik, seperti perpaduan rasa antara anggur, alpukat dan leci, dengan rasa buahnya yang sangat segar dan manis, menjadi daya tarik bagi penikmatnya.
Deden mengaku memulai budidaya tanaman anggur Brazil ini dilatarbelakangi orang tuanya, yang menjadi pengusaha bibit durian dan petai. Hingga suatu saat atau tepatnya pada 2015, ketika membantu orang tuanya di areal pembibitan, ada konsumen yang meminta bibit anggur Brazil. Kemudian ia berupaya mencari bibit anggur jenis tersebut dan diperoleh dengan harga Rp 80.000. Namun si pembeli ternyata bersedia menawar dengan harga Rp 400.000 untuk satu pohon.
