Pertengahan Ramadan,
Kue Kering Mremaan

- 15 April 2022, 22:52 WIB

KABARCIREBON- OMZET penjulan kue kering mengalami peningkatan penjualan yang sangat signifikan di pertengahan bulan Ramadan 1443 H/2022 M. Terlebih kebutuhan kue kering di Hari Raya Idulfitri sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia khususnya umat Muslim yang merayakan.
Aneka kue kering yang disediakan dari harga termurah Rp 55 ribu sampai Rp 100 ribu per paket dengan isi lima toples kue kering, jenisnya pun beraneka ragam, di antaranya, nastar, putrid salju, almon, ring keju, corflex, choco chips, kuku macan, dan lain-lain.
"Alhamdulillah permintaan pesanan kue kering di bulan puasa ini sangat banyak. Saya sendiri sampai kewalahan karena stok yang sangat terbatas, sedangkan permintaan sangat tinggi," ujar pedangang kue, Ade Nurjanah saat ditemui di Jalan Pahlawan Kabupaten Majalengka ini.
Menurut dia, permintaan kue kering sebenarnya sudah ada sejak awal Ramadan. Namun memasuki bulan puasa sampai menjelang Hari Raya Idulfitri ini pemesanan sangat tinggi.
"Untuk bulan puasa ini, saya biasanya menjual paling sedikit 10 kemasan per hari. Satu kemasan, isinya bisa lima kue, yang isinya tergantung jenis kuenya. Sebab beda kue beda ukuran dan tentunya beda harga," ujarnya.
Dia mengatakan, usaha kue kering miliknya selama Bulan Ramadan mengalami peningkatan. Bahkan, permintaan tidak hanya dari Majalengka, tapi tapi banyak juga pemesan dari luar kota.
Menurutnya, setiap Ramadan, khususnya menjelang Idulfitri, permintaan kue kering meningkat hingga dua bahkan tiga kali lipat dari biasanya. Bila pada hari biasa penjualan hanya sekitar beberapa dus, saat Ramadan ini bisa mencapai puluhan bahkan ratusan dus yang memesan.
Dia mengaku baru tahun ini mencoba menggeluti usaha dagang kue kering dan ternyata respon dari konsumen sangat tinggi.
"Kalau dagangan kue ini rame itu saat puasa dan jelang Idulfitri. Kalau di bulan lain, tentu kondisinya berbeda," ujarnya.
Menurut dia, permintaan kue kering yang melonjak ini sudah terjadi sejak awal puasa. Bahkan harganya yang variasi kue keringnya rata-rata harganya Rp 55 ribu, kini mengalami kenaikan harga dari pabriknya mencapai Rp 5- Rp 15 ribu per dusnya.
"Kalau kue kering yang saya jual itu sudah populer di tengah masyarakat. Jadi bukan buat sendiri, tapi beli dari distributor," ucapnya.
Ade mengaku sebelum menjual kue kering produk pabrik ini, bulan puasa tahun lalu sempat membuat langsung menjual beberapa macam kue kering. Tahun lalu, kata dia, para pelanggan banyak yang memesan kue nastar.
Akan tetapi, tahun ini justru yang paling banyak memberikan kontribusi terhadap penjualan kue coklat kering. Hal senada diungkapkan Alisa Karomilah satu pedagang kue kering di Bantarujeg.
Dia mengatakan, mendekati penghujung Ramadan, banyak masyarakat yang membeli kue kering. Menurut dia, keberadaan kue sendiri biasanya biasanya disajikan saat Hari Raya Idulfitri, sebagai bahan camilan para tamu yang berkunjung ke rumah. Selain itu, biasanya kue tersebut juga dinikmati oleh para penghuni rumah untuk merayakan Idulfitri.(Jejep/KC)

Editor: Alif Kabar Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x