Pencemaran Lingkungan Akibat Kotoran Hewan di Cinsantana Dapat Perhatian Khusus Pemda Kuningan

- 4 Mei 2024, 09:20 WIB
Penjabat Bupati H Raden Iip Hidayat, didampingi Camat Cigugur Kabupaten Kuningan meninjau langsung pembuatan Ipal di Desa Cisantana upaya penanggulangan pencemaran lingkungan.
Penjabat Bupati H Raden Iip Hidayat, didampingi Camat Cigugur Kabupaten Kuningan meninjau langsung pembuatan Ipal di Desa Cisantana upaya penanggulangan pencemaran lingkungan. /Emsul/KC/

KABARCIREBON - Banyaknya laporan warga terkait pembuangan limbah kotoran ternak yang tidak tepat sasaran sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan di sejumlah tempat Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah.

Pembuangan kotoran ternak yang tidak terkendali sejak bertahun lamanya dapat menimbulkan pencemaran terhadap sumber air, pencemaran udara maupun tanah sehingga akan berdampak terhadap kehidupan. Oleh sebab itu, Pemda melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, serta bekerja sama dengan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) untuk membangun Instalansi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) berlokasi di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kamis 02 Mei 2024.

“Kami ingin meninjau langsung terkait pencemaran lingkungan serta pembangunan IPAL yang kini tengah berlangsung. Diharapkan atas pembangunan Ipal tersebut dapat menjadi solusi atas permasalahan Kotoran Hewan (Kohe) yang terjadi selama bertahun-tahun mencemari lingkungan sekitarnya,” ujar Pj Bupati Kuningan, H Raden Iip Hidayat, didampingi Camat Cigugur, Yono Rahmansah, beserta sejumlah pejabat lainnya.

Baca Juga: 2 Kali Tidak Bisa Ikut Seleksi Popwilda, PBSS Kuningan Loloskan 3 Kelas ke Popda Jabar

Dijelaskannya, dimulainya pembangunan IPAL ini merupakan langkah awal untuk menyelesaikan masalah Kohe di sekitar Kecamatan Cigugur. Dalam hal ini, pihaknya atas nama pemerintah daerah tak lupa mengucapkan terimkasih dan apresiasi ke TNGC karena sejalan untuk konsen menyelesaikan masalah ini. Kedepan kita akan upayakan pengadaan jalan, seperti JUT ternak agar kohe dapat di angkut dalam kaitan pengolahan biogas.

“Insya Allah kalau ini sukses, IPAL selanjutnya akan di bangun sehingga kualitas peternakan di Kuningan dapat semakin baik, karena kandang bersih, bebas kohe sehingga susu yang dihasilkan semakin bagus dan berkualitas, ujar Iip.

Menurut keterangan, populasi sapi perah di Kecamatan Cigugur mencapai 6.129 ekor dan sapi potong 241 ekor tersebar di 4 Koperasi besar yang ada di Wilayah Cigugur. Adapun total sapi seluruhnya mencapai 6.370 ekor, sedangkan kotoran yang dihasilkan mencapai 248 ton per hari.

Baca Juga: Peringatan Ulang Tahun Desa Pamulihan Kuningan Ke-319 Kerja Sama dengan Tim Penelusur Kesultanan Cirebon

Dikarenakan hampir seluruh peternak tidak memiliki sarpras penanganan limbah kotoran dan keterbatasan kepemilihan lahan disekitar kandang, serta minimnya pengetahuan dan kesadaran akibat dampak yang ditimbulkan, limbah kotoran sapi akhirnya dibiarkan menumpuk. Kontoran sapi tersebut bertumpuk di kandang berhari-hari, bahkan tercecer terbawa aliran hujan ke daerah yang lebih rendah sehingga mencemari tanah dan air permukaan.

Halaman:

Editor: Iyan Irwandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah