Ada Panen Muda di Kertajati, Pemulung Minim Pendapatan

- 8 November 2022, 20:21 WIB
Sejumlah petani bawang merah di Kecamatan Kertajati dan Jatitujuh terpaksa memanen bawang lebih awal atau panen muda karena menghindari tingginya curah hujan yang bisa menganggu pada kondisi tanaman bawang.* Foto/Tati KC
Sejumlah petani bawang merah di Kecamatan Kertajati dan Jatitujuh terpaksa memanen bawang lebih awal atau panen muda karena menghindari tingginya curah hujan yang bisa menganggu pada kondisi tanaman bawang.* Foto/Tati KC

KABARCIREBON - Sejumlah petani bawang merah di Kecamatan Kertajati dan Jatitujuh terpaksa memanen bawang lebih awal atau panen muda karena menghindari tingginya curah hujan yang bisa menganggu pada kondisi tanaman bawang.

Ketika curah hujan tinggi, daun bawang akan lebih cepat membusuk dan rentan serangan hama ulat. Akibatnya, tanaman bawang gundul dan harga jual akan anjlok. Sedangkan para pekerja juga akan sulit memanen karena tidak bisa dicabut bagian daunnya melainkan harus menggunakan alat berupa kored.

Salah seorang petani bawang merah di Desa Pakubeureum, Kecamatan Kertajati, Waslan asal Brebes mengungkapkan, tanaman bawang merah terpaksa dipanen lebih awal, idealnya tanaman bawang baru dipanen 10 hari kedepan.

Namun karena menghindari cuaca buruk akhirnya bawang dipanen sebelum waktunya.

“Harusnya kan minimal dua bulan baru dipanen atau minimalnya 56 hingga 57 hari, yang bagus lagi 65 hari baru dipanen. Sekarang kan hujannya gede terus di wilayah lainnya jadi masih sedikit mudah juga kami panen,” katan Waslan.

Halaman:

Editor: Alif Kabar Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x