Hanya sayangnya kepulangan para jemaah tidak kembali ke Bandara Kertajati melainkan ke Cengkareng seperti halnya maskapai Garuda Indonesia.
Dirut PT BIJB M Singgih mengungkapkan, jadwal keberangkatan untuk calon jamaah umrah direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 7 November kemarin. Namun, belum adanya MOU antara pihak maskapai dengan pihak bandara menjadi kendala, sehingga baru terlaksana sekarang.
"Ini menandai bangkitnya Kertajati, seperti support penuh yang diberikan oleh Menteri Perhubungan dan stakeholder juga pemangku lainnya yang bekerja sama, termasuk travel-travel. Insya Allah kedepannya Kertajati akan menjadi tanda, bahwa Kertajati simpel dan mudah untuk melakukan Umroh,” ungkapnya.
Direktur Utama Samira Tour and Travel Fauzi Wahyu Muntoro, mengatakan, penerbangan dari Bandara Kertajadi dilakukannya untuk ketiga kalinya setelah Tahun 2018 dan Tahun 2019. Setelah itu pihaknya menghentikan penerbangan umrah karena pandemi.
Dia memilih Bandara kertajati untuk melakukan penerbangan umrah atas pertimbangan kedekatan, kemudahan akses menuju bandara, biaya lebih efisien dan epektif karena banyak jemaahnya yang berasal dari wilayah Ciayumajakuning, Subang, Bandung, Purwakarta, Jawa Tengah bagian Barat seperti Banyumas, Purbalingga, Purwokerto, Cilacap, tegal juga Brebes.