Pergerakan Tanah Kembali Ancam Pemukiman Warga Majalengka

- 5 Januari 2023, 17:28 WIB
PENGENDARA sepeda motor melintasi jalan yang mengalami pergerakan tanah di Blok Tarikolot, Desa Sidamukti yang mengubungkan dengan Blok Cikamal  Kelurahan Munjul Kabupaten Majalengka.* Tati/KC
PENGENDARA sepeda motor melintasi jalan yang mengalami pergerakan tanah di Blok Tarikolot, Desa Sidamukti yang mengubungkan dengan Blok Cikamal Kelurahan Munjul Kabupaten Majalengka.* Tati/KC /Jejep/

MAJALENGKA - Setelah sekian lama berhenti musibah pergerakan tanah kembali terjadi di Kabupaten Majalengka. Kali ini menimpa kawasan bantaran Sungai Cijejeng, Desa Leuwikujang, Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka. Akibat hal itu, belasan rumah warga mengalami kerusakan dan puluhan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Mereka sementara memilih tinggal di kerabat maupun di orang tuanya.

Kerusakan sendiri terlihat dari dinding rumah yang mengalami retak retak. Lambat laun kondisi itu berdampak pada ambruknya bangun rumah tersebut. Keadaan itulah yang melatarbelakangi warga meninggalkan tempat tinggalnya untuk alasan keselamatannya.

"Melihat rumah kami yang mulai retak dan nyaris ambruk, untuk menghindari hal-hal yang tak diharapkan kami sekeluarga terpaksa mengungsi ke rumah keluarga,"kata Raski, salah seorang warga yang rumahnya terdampak pergerakan tanah.

Baca Juga: Ratusan PPK Dilantik, KPU Majalengka Nyatakan Siap Tempur Sukseskan Pemilu 2024

Terpisah, Camat Leuwimunding Aay Kandar Nurdiansyah membenarkan adanya laporan warganya yang tertimpa musibah. Pemerintah Kabupaten Majalengka sendiri akan mengupayakan bantuan untuk warga yang rumahnya rusak berat akibat pergerakan tanah.

"Selain cuaca ekstrem pergerakan tanah ini diduga disebabkan adanya sesmeik yang mengakibatkan rusaknya rumah warga,"ucapnya.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Majalengka Iskandar Hadi P menuturkan, Kabupaten Majalengka merupakan salah satu kabupaten rawan bencana alam di Provinsi Jawa Barat. Saat ini Majalengka berada di urutan ke 7 sebagai daerah rawan bencana dari 26 Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Barat.

Bencana alam yang terjadi di Majalengka berupa tanah longsor, abrasi sungai, pergerakan tanah, puting beliung, banjir, dll itu menjadi tanda jika Majalengka rawan bencana. Bahkan Majalengka juga dilewati sesar baribis yang merupakan daerah rawan terjadinya gempa bumi.

Baca Juga: Malam Tahun Baru, Bupati Majalengka Lebih Memilih Doa Bersama Ketimbang Pesta

"Penyebab terjadinya bencana alam di wilayah Majalengka ada beberapa faktor misalnya ada faktor alam dan faktor manusia,"katanya.

Dalam penanggulangan bencana alam, kata dia, diperlukan koordinasi dari semua pihak yang didalamnya ada pemangku kebijakan, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, swasta dan masyarakat pada umumnya.

"Kita semua harus bisa menjaga kelestarian alam karena salah satu penyebab terjadinya bencana alam adalah alam yang sudah rusak," ujar dia.

Masyarakat juga diminta berhati-hati, karena saat ini sudah memasuki musim hujan dan cuaca dapat berubah dengan cepat. Usai pelaksanaan apel siaga, unsur Forkopimda Majalengka meninjau sarana penanggulangan bencana dan menyaksikan simulasi penanggulangan bencana.

Baca Juga: Pertarungan Putera Bupati Majalengka Menuju DPR RI Bisa Menjadi Ancaman Bagi Rival Politiknya

Disinggung terkait temuan Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Bandung merilis daftar kecamatan di Kabupaten Majalengka yang berpotensi terjadi bencana alam pergerakan tanah. Pihaknya membenarkan perihal data yang dikeluarkan Badan Geologi Bandung tersebut.

Selain banjir dan gempa bumi, Majalengka juga rawan mengalami pergerakan tanah. Majalengka diketahui terlewati sesar Baribis. Dalam daftar tersebut, semua kecamatan di Majalengka yang berjumlah 26 kecamatan berpotensi terjadi pergerakan tanah yang rata-rata tingkat kerawanannya berada di level menengah dan tinggi.

"Ya ada 26 kecamatan atau keseluruhan memang rawan, bahkan sudah diklaim oleh provinsi, kami peringkat ke-13 atau 14 daerah rawan bencana seperti pergerakan tanah dan longsor khususnya di wilayah Majalengka selatan," ujarnya.

Baca Juga: Polres Majalengka Terapkan Contra Flao

Iskandar menambahkan, titik yang rawan di beberapa lokasi mengancam permukiman warga. Pemkab Majalengka telah menyiapkan tempat relokasi bagi warga yang berada di lokasi rawan. Tercatat ada dua titik yang telah disiapkan untuk relokasi yaitu Desa Mekarmulya, Kecamatan Lemahsugih dan Kelurahan Munjul, Kecamatan Majalengka.

"Ada beberapa yang berdampak pada permukiman masyarakat. Seperti di Mekarmulya, Lemahsugih dan Kelurahan Munjul. Di sana ada beberapa blok yang sudah kami siapkan untuk relokasi," ucapnya. ***

Editor: Jejep Falahul Alam


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah