Isu Penculikan Anak Marak di Kuningan, Ini yang Disarankan Kapolres

- 26 Januari 2023, 18:26 WIB
Kapolres Kuningan, AKBP Dhany Aryanda (tengah) menghimbau kepada kepada orangtua agar anaknya diedukasi  tidak mudah percaya bujuk-rayu.
Kapolres Kuningan, AKBP Dhany Aryanda (tengah) menghimbau kepada kepada orangtua agar anaknya diedukasi tidak mudah percaya bujuk-rayu. /Iyan Irwandi/KC/

KABARCIREBON – Akhir-akhir ini isu penculikan anak marak di beberapa daerah di wilayah Kabupaten Kuningan sehingga sangat meresahkan. Bahkan ada warga yang sengaja melaporkan hal tersebut ke nomor aduan Hallo Pak Kapolres Kuningan.

“Ketika ada laporan masuk melalui via whatsapps, langsung saya tindak lanjuti,” kata Kapolres Kuningan, AKBP. Dhany Aryanda didampingi Kasat Reskrim, AKP. M. Hafid Firmansyah dan Kasi Humas, Ipda Endar Kuswanadi, Kamis 26 Januari 2023.

Menurutnya, ada beberapa informasi penculikan yang tersebar di media sosial (medsos) sehingga membuat polisi termasuk para kapolsek melakukan pengecekan ke lokasi untuk mengetahui kebenarannya informasinya.

Baca Juga: BNN Tidak Akan Menahan Penyalahguna Narkoba tapi Direhabilitasi

Bahkan dirinya sendiri bersama Kasat Reskrim langsung meluncur ke sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) dan sekolah dasar (SD) Desa Kertaungaran.

Karena di video dan voice note yang beredar di medsos disebutkan bahwa peristiwa penculikan baru terjadi di daerah setempat.

Sedangkan ibu-ibu Desa Kertaungaran mendengar sebuah nama pada video dan voice note yang mirip dengan siswa SD setempat.

Baca Juga: Kadishub Buktikan Janjinya, Kuningan Ca'ang Bisa Dinikmati Sebelum Lebaran Idul Fitri

Namun setelah dicek and ricek, ternyata tidak ada. Begitu pula dengan daerah-daerah yang diisukan terjadi penculikan.

Seperti, di Kelurahan Cijoho Kecamatan Kuningan, Desa Kertaungaran Kecamatan Sindang Agung, Desa Muncangela Kecamatan Cipicung, Desa/Kecamatan Ciawigebang dan sejumlah desa lainnya.

“Isu penculikan ini hoax karena setelah dicek and ricek ke sejumlah titik sesuai yang beredar di medsos, tidak ada anak yang diculik,” ucapnya.

Baca Juga: 400 Siswa SDN 17 Kuningan Naik Angkot, H. Udi : Semoga Ada Perubahan Trayek ke Jalan Aruji Kartawinata

Ia sendiri sempat googling. Ternyata sudah ada penjelasan dari Kementerian Komunikasi & Informatika (Kominfo) dan beberapa media online yang dirilis tahun 2018 di Blitar, bahwa hal tersebut adalah hoax.

Disinggung dugaan kejadian penculikan di Desa Cipedes Kecamatan Ciniru, Dhany mengaku masih mendalaminya dengan mengorek keterangan dari sejumlah saksi. Termasuk anak yang diduga hendak menjadi korbannya.

Tapi kalau sampai benar ada kejadian upaya penculikan, maka pihaknya akan melakukan penyelidikan sekaligus pengungkapan.

Baca Juga: Harus Duduk Bersama Mencari Solusi Gagal Bayar, Deis: Jangan Sampai Ada Pihak yang Mempolitisir

Sementara itu, dengan maraknya hoax, ia menyarankan kepada seluruh warga agar tidak menelan mentah-mentah setiap informasi dan tidak menyebarkannya lagi ke orang lain.

Tapi cek dahulu kebenarannya supaya masyarakat tidak panik sekaligus tidak ketakutan.

Kendati demikian, sebagai upaya antisipasi, para orangtua yang memiliki anak kecil yang bersekolah di PAUD, SD atau SMP  harus  memberikan edukasi. Agar tidak mudah percaya bujuk-rayu orang asing.

Baca Juga: TPP Nunggak 3 Bulan, Kepala BPKAD: Setiap Tahun Hanya Dianggarkan 9 Bulan sehingga Bukan Gagal Bayar

Apalagi dengan iming-iming dikasih permen, sejumlah uang, diajak bermain dan modus lainnya.

Begitu juga bagi para kepala sekolah (kepsek) dan guru supaya selalu memastikan ketika bubaran sekolah, para siswa dijemput oleh orangtua atau sanak-saudaranya. Jangan biarkan mereka berada di luar sendirian. (Iyan Irwandi/KC) ***

Editor: Iyan Irwandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x