Siswa SDN 3 Cipedes Nyaris Diculik, Kades: Diduga Pelakunya Warga Luar Desa

- 27 Januari 2023, 10:57 WIB
Kepala Desa Cipedes Kecamatan Ciniru, A. Rusdiana
Kepala Desa Cipedes Kecamatan Ciniru, A. Rusdiana /Iyan Irwandi/KC/

KABARCIREBON - Diiming-imingi diberi uang  Rp10.000, seorang siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Cipedes Kecamatan Ciniru Kabupaten Kuningan diduga nyaris diculik oleh laki-laki paruh baya. Namun untungnya korban berhasil melarikan diri.

"Diduga pelakunya warga luar desa," ujar Kepala Desa Cipedes, A. Rusdiana ketika dihubungi Kabar Cirebon via whatsapps, Jumat 27 Januari 2023.

Dengan adanya kejadian tersebut, kata mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari Fraksi Golongan Karya (Golkar), pihaknya tidak mau tinggal diam.

Baca Juga: Isu Penculikan Anak Marak di Kuningan, Ini yang Disarankan Kapolres

Namun langsung mengambil inisiatif sekaligus berkoordinasi pada aparat kepolisian polsek dan sekolah.

Demi menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, dirinya meminta kepada para orangtua untuk selalu berhati-hati dan waspada sehingga anak-anaknya harus selalu dikawal atau dijaga. Jangan sampai dibiarkan bermain sendirian karena sangat riskan.

Begitu pula pada pihak sekolah supaya ketika jam istirahat, tidak memperbolehkan para siswanya keluar area sekolah.

Baca Juga: Penyelesaian Tunda Bayar Rp94 Miliar, Kepala BPKAD: Ini Mekanisme yang Harus Ditempuh Pemda Kuningan

Termasuk saat bubaran kegiatan belajar mengajar (KBM) harus memastikan peserta didiknya aman dijemput orangtua atau saudaranya.

Semua pedagang yang di sekitar lokasi sekolah harus didata dan diinventalisir karena bukannya mencurigai tapi bisa saja dijadikan modus operandi bagi pelaku kejahatan untuk memuluskan aksi kriminalnya.

Ditambah lagi pentingnya petugas keamanan baik yang dibentuk dari warga setempat atau pihak sekolah agar dapat menjaga keamanan lingkungan sekolah.

Baca Juga: Harus Duduk Bersama Mencari Solusi Gagal Bayar, Deis: Jangan Sampai Ada Pihak yang Mempolitisir

Karena pihak desa pun bakal menerjunkan pula petugas lingkungan masyarakat (linmas).

"Insha Allah, ke depannya, pihak desa akan lebih meningkatkan koordinasi dengan RT dan RT agar menggencarkan kembali ronda malam," tuturnya.

Disinggung awal mula dugaan penculikan, A. Rusdiana menjelaskan. Beberapa hari lalu pada jam istirahat sekolah, seorang siswa kelas 3 SDN 3 Cipedes pergi ke belakang sekolah untuk jajan.

Baca Juga: TPP Nunggak 3 Bulan, Kepala BPKAD: Setiap Tahun Hanya Dianggarkan 9 Bulan sehingga Bukan Gagal Bayar

Namun di tempat tersebut, bertemu dengan seorang pria paruh baya yang mengajaknya jajan menggunakan sepeda motor.

Si siswa bersangkutan diberi uang sebesar Rp10.000 dan diterimanya. Namun saat di perjalanan, anak tersebut berubah pikiran dan mengatakan bahwa dirinya tidak mau.

Sehingga uangnya pun diletakan di jok sepeda motor. Ia berlari ke arah kompleks pesantren sekitar Purwarasari daerah setempat dan dikejar oleh pelaku tetapi berhasil lolos.

Baca Juga: Soal Gagal Bayar, Mubarok: Seharusnya DPRD pun Ikut Bertanggung Jawab karena Menyetujui APBD

Korban menceritakan kejadian tersebut kepada gurunya, Indi sehingga membuatnya kaget sekali karena tidak menyangka. Apalagi dirinya yang bertanggung jawab terhadap siswa-siswa kelas 3 sekolah setempat.

Maka dari itu, KBM dibubarkan. Dan para siswa pun diantarken oleh guru ke rumahnya masing-masing karena takut dan kuatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Kapolres Kuningan, AKBP Dhany Aryanda didampingi Kasat Reskrim, AKP. M. Hafid Firmansyah dan Kasi Humas, Ipda Endar Kuswanadi ketika dikonfirmasi, mengaku tengah mendalaminya dengan mengorek keterangan dari sejumlah saksi.

Termasuk anak yang diduga hendak menjadi korbannya. Tapi kalau sampai benar ada kejadian upaya penculikan, maka pihaknya akan melakukan penyelidikan sekaligus pengungkapan. (Iyan Irwandi/KC)***

 

Editor: Iyan Irwandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x