Minyakita Langka di Pasaran, Ibu Rumah Tangga di Majalengka Beralih Pakai Minyak Curah

- 1 Februari 2023, 19:30 WIB
ILUSTRASI pedagang minyak gorang curah. Minyak goreng kemasan “Minyakita” hampir sebulan sulit ditemukan di pasar tradisional atapun pasar modern, ada beberapa yang masih tersisa namun harganya lebih mahal Rp 1.000 dibanding harga sebelumnya yang hanya Rp 14.000 per liter.*
ILUSTRASI pedagang minyak gorang curah. Minyak goreng kemasan “Minyakita” hampir sebulan sulit ditemukan di pasar tradisional atapun pasar modern, ada beberapa yang masih tersisa namun harganya lebih mahal Rp 1.000 dibanding harga sebelumnya yang hanya Rp 14.000 per liter.* /Kabar Cirebon/Tati Purnawati/

KABARCIREBON- Minyak goreng (migor) kemasan “Minyakita” hampir satu bulan terakhir ini sulit ditemukan di pasar tradisional atapun pasar modern. Meski ada beberapa yang masih tersisa, namun harganya lebih mahal Rp 1.000 dibanding harga sebelumnya yang hanya Rp 14.000 per kantong.

Sebelumnya menurut sejumlah ibu rumah tangga, minyak goreng kemasan tersebut menjadi pilihan karena dianggap lebih higienis serta praktis dan harganya murah, dengan setiap kilogramnya hanya Rp 14.000. Ditambah lagi saat membeli ke toko tidak perlu menimbang, namun tinggal ambil dan di rumah juga terkadang tidak perlu wadah botol atau wadah lainnya. Hal ini  berbeda dengan minyak curah, yang perlu tepat penyimpanan karena khawatir tumpah.

Namun disampaikan dua ibu rumah tangga, Ny Empat dan Ny Aris, mereka kini kembali menggunakan minyak curah untuk menggoreng makanan di rumahnya, karena di toko langganannya sudah lama tidak tersedia. Pedagang menyebutkan sudah tidak ada kiriman lagi.

Baca Juga: Terbukti Cabuli Ponakannya, Pelaku Terancam Penjara 15 Tahun

“Tadinya pakai Minyakita karena harganya murah dan praktis. Kalau merek lain harganya mahal,” kata Ny Aris.

Hal yang sama juga disampaikan Herni ibu rumah tangga lainnya yang juga pedagang aneka masakan keliling. Baginya minyak goreng Minyakita dipilih untuk memasak, karena murah sehingga bisa menghemat belanja.

“Minyak goreng kemasan lain itu mahal,” ujarnya.

Ia menyebutkan, harga minyak goreng kemasan dengan merek lain mencapai Rp 35.000 hingga Rp 38.000 per liter. Bahkan harga saat diskonpun paling murah hanya Rp 33.700 per liter.

Baca Juga: Zonasi PPDB Tak Efektif, SMPN 13 Kota Cirebon Kurang Siswa

Sementara itu, Inah pemilik warung kelontong mengungkapkan, dirinya sudah lama tidak mendapat pasokan dari distributor “Minyakita”.  Padahal dia sudah berusaha memesan kepada distributor langganannya, namun tidak kunjung dikirim. Sedangkan pesanan barang lainnya tersedia.

“Saya biasanya dapat pasokan dari distributor Cirebon, sekarang mah katanya langka lagi,” ucapnya.

Menurutnya, ketika terjadi kelangkaan barang biasanya harga akan mengalami kenaikan. Sehingga Inah menduga kelangkaan yang terjadi pada minyak goreng inipun dimungkinkan untuk mencari cara menaikan harga.

Berbeda dengan Nova Novia, pedagang kelontong di Pasar Majalengka, yang menyebutkan “Minyakita” masih bisa diperoleh,   dengan syarat pembelian harus dibarengi dengan minyak merek  lain kepada pemasok serta harganya lebih tinggi Rp 1.000 atau Rp 15.000 per kantong.

Baca Juga: Pulang Nonton Futsal Bawa Kayu dan Balok, 83 Pelajar SMP Diamankan

Namun persoalannya kata dia, jika membeli minyak goreng dengan banyak merek dan harganya mahal serta sulit terjual, maka bagi pedagang itu rugi. Karena  uang bisa mengendap akibat perputaran uang lambat. Sedangkan pedagang berharap perputaran uang bisa lebih cepat.Karena pembelian harus dengan merek lain. Sementara merek lain harganya mahal dan sulit dijual. Jadi mending minyak yang lebih cepat laku,” katanya

Editor: Iwan Junaedi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x