Hasil Uji Labolaratorium, Banyak Lahan Sawah di Majalengka Tingkat Keasamannya Tinggi

- 21 Februari 2023, 20:41 WIB
Banyak Lahan Sawah di Majalengka yang Dari Tingkat Keasamannya Tinggi
Banyak Lahan Sawah di Majalengka yang Dari Tingkat Keasamannya Tinggi /Foto/Kabar Cirebon/

KABARCIREBON - Badan Penyuluh Pertanian Kecamatan Kertajati melakukan uji labolaratorium lahan sawah di sejumlah wilayah, untuk memastikan kandungan hara dalam tanah. Agar pemupukan dapat dilakukan dengan baik dan proporsional. Sehingga bisa diperoleh hasil yang maksimal.

Pemeriksaan dilakukan karena banyak lahan sawah yang tingkat keasaman dan fosfat sudah tinggi. Sedangkan organiknya rendah sehingga jumlah produksi pertanian setiap panen rendah.

Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Kertajati Ali Imron, Selasa (21/2/2023) mengungkapkan, dari hasil pengujian labolatorium yang dilakukan di Blok Koroncong dan Tegal Hoe Desa Pasiripis, menunjukan tingkat keasaman (PH) yang sangat tinggi, sehingga harus dilakukan kapur pertanian (kaptan) atau dolomit.

Baca Juga: Beredar Jasa Vaksinasi Covid-19 Berbayar di Kabupaten Cirebon Viral, dr Neneng: Akun Medsos Tengah Dicari

Kemudian untuk unsur  nitrogen ada yang dinyatakan sedang. Sehingga pupuk urea cukup dengan 200 kg  dalam satu hektare. Namun di Blok Tegal Hoe dibutuhkan 250 kg per hectare karena kandungan fosfatnya masih ada dan kebutuhan fosfat  cukup pemupukan NPK.

“PH menunjukan keasaman, kandungan pupuk organik jauh dari semestinya. Tadi ketika pemeriksaan dilihat di botol reaksi kimia ada dua cm cukup kandungan organik, ada juga yang hanya beberapa milimiter saja. Sehingga  harus dilakukan pengapuran, dolomit dan pupuk organik,”katanya.

Menurutnya, yang jadi permasalahan yakni PH yang asam yang tinggi dan kandungan organik yang rendah. Sedangkan yang lainnya yaitu nitrogen, MHK dan kandungan kimia cukup.

Baca Juga: Pembangunan Taman Aspirasi Diminta Tidak Mengabaikan Nilai Cagar Budaya

“Pemeriksaan atau uji lab ini memastikan kondisi tanah sawah. Jika PH sesuai dan kandungan lainnnya bagus, maka pupuk akan terserap oleh tanaman. Sebaliknya kalau tanah sakit, maka pupuk tidak terserap secara maksimal. Sehingga hasil pertanian yang diperoleh tidak akan maksimal pula,” tuturnya.

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x