"Selama para ulama nyaman dengan dakwahnya, selama NKRI tidak diusik, kami akan santai dan fokus untuk penggalian dan terus ngasah dalam peningkatkan kulitas lahir dan batin,"katanya.
"Sebaliknya juga jika ada yang berani dan mengganggu ulama NU dan NKRI. kami Pagar Nusa kapan pun dimanapun siap bergerak untuk menghalau, bahkan menumpahkan darah penghabisan demi mereka semua,"tambahnya.
Mengenai program kerja Pagar Nusa kedepan akan meningkatkan dan memaksimalkan sinergitas dengan TNI dan POLRI. Melalui jalur silaturahmi, koordinasi, komunikasi dengan para alim ulama serta instansi terkait. Sebab pihaknya menyadari masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang belum terselesaikan dengan sempurna di kepengurusan sebelumnya.
"Kepengurusan sekarang kami akan merangkul ahli-ahli thoriqoh, riadhoh, hikmah, pendekar silat tradisional dan pecinta seni budaya nusantara untuk bersama-sama mengembangkan, melestarikan dan menjaga NU dan memajukan organisasi ini,"ucapnya.
Abah pun menyadari jika saat ini baru memiliki kepengurusan 18 PAC Pagar Nusa dan belum terbentuk secara utuh di masing-masing kecamatan se-Kabupaten Majalengka. "PAC belum terbentuk semua, apalagi ranting-ranting di setiap kecamatan dan rayon di setiap ponpes. Padahal target kami itu semuanya suda terbentuk,"tuturnya.
Program kerja yang selama ini berjalan bergelut di bidang ilmu kanuragan, kedepan akan fokus pada peningkatan sumber daya manusia (SDM) dengan memperbanyak diskusi, kajian, seminar. Sehingga kader Pagar Nusa mampu menjelma pribadi yang kuat secara fisik maupun intelektualnya.
"Terakhir kami Pagar Nusa Majalengka tengah menjaring dan membina calon-calon atlet silat, untuk diikut sertakan dalam kejuaraan di tingkat daerah sampai nasional. Sehingga kami berharap dapat mengharumkan nama Majalengka, baik dalam tingkat lokal, regional, nasional bahkan mendunia,"tutupnya.***
Update terus berita berita Kabar Cirebon di GOOGLE NEWS