SD-SD di Majalengka Hanya Diisi Satu Guru PNS

- 8 Maret 2023, 18:25 WIB
SALAH seorang guru PPPK di SDN Gandasari, Desa Gandasari, kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka tengah mengajar murid di ruang kelas.*
SALAH seorang guru PPPK di SDN Gandasari, Desa Gandasari, kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka tengah mengajar murid di ruang kelas.* /Kabar Cirebon/ Tati/

KABARCIREBON- Banyak Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Majalengka yang alami kekurangan guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS). Bahkan di satu sekolah hanya memiliki satu orang atau dua PNS termasuk kepala sekolah, sisanya guru PPPK dan sukwan.

Di SD Gandasari, Kecamatan Kasokandel misalnya, menurut keterangan Kepala Sekolah SDN Gandasari Rina Suprihatin, di sekolahnya hanya ada satu guru PNS  serta 3 guru kelas berstatus PPPK, sisanya guru honorer. Dan di sekolahnya tidak ada guru agama sehingga yang mengajar agama  terpaksa dilakukan oleh guru kelas.

Kondisi demikian sudah cukup lama karena guru PNS terus menjalani masa pension, sementara penggantinya tidak ada. Namun setahun yang lalu terjadi penempatan guru PPPK sehingga bisa lebih terbantu.

Baca Juga: SMPN 5 Kota Cirebon Pecahkan Rekor MURI Pembuatan Vlog Pelajar Superlatif

“Karena kurang guru, saya sebagai kepala sekolah tetap pegang kelas, mengajar olahraga juga, karena guru bidang tidak tersedia,” ungkap Rina.

Baginya guru PPPK cukup membantu, demikian juga di sekolah-sekolah lain karena hampir semua sekolah di wilayahnya kekurangan guru kelas, juga guru agama Islam dan agama Kristen. Bahkan guru agama Kristen untuk satu kabupaten dipegang oleh satu guru.

Kondisi yang sama juga dialami oleh sekolah di SD Negeri Nunuk. Menurut keterangan salah seorang guru Rahmawati, di sekolahnya hanya terdapat tiga guru berstatus PNS termasuk kepala sekolah. Di tahun 2022 kemarin terdapat pengangkatan PPPK sebanyak 3 orang yang kebetulan semua berasal dari desa setempat.

“Jika tidak ada PPPK atau honorer tentu sekolah kekurang guru cukup banyak yang tidak mungkin hanya dipegang oleh dua atau tiga orang guru saja. Sementara jumlah rombongan belajar mencapai 6 kadang 7 rombel di saat jumlah murid cukup banyak,” ungkap Rahmawati.

Baca Juga: Komisi I DPRD Kabupaten Cirebon Rapat Soal Kisruh Pengisian BPD Pakusamben

Halaman:

Editor: Iwan Junaedi

Sumber: Kabar Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x