Ia mengemukakan, sekarang petani lebih bisa mempertahankan gabahnya dengan harga tinggi.
Namun meski demikian, naiknya harga gabah belum berpengaruh terhadap harga beras di pasaran.
Seperti dirinya hanya mampu menjual harga beras Rp 11.000 per kg dan jika pembelian minimal 25 kg atau satu karung, untuk harga eceran sebesar Rp 11.500 per kg.
“Kalau harga gabah terus naik, sementara harga beras tetap rendah, pengusaha penggilingan akan merugi. Tahun ini kenaikan harga begitu cepat, berbeda dibanding tahun lalu di periode yang sama. Harga gabah hanya mencapai Rp 550.000 hingga 560.000 per kwintal,” tuturnya.
Hal sama disampaikan Yoyoh pedagang beras di Pasar Majalengka, yang mengaku mulai kesulitan memperoleh gabah.
Kemudian kalaupun tersedia harganya mahal, karena bersaing dengan pembeli dari luar kota.
Baca Juga: Mensos Risma Berikan Trauma Healing kepada Korban Kekerasan Seksual di Cirebon
“Harga gabah naik, harga beras mengikuti. Hanya sebentar harga beras rendah, sekarang mah sudah naik lagi jadi Rp 11.500 per kg,” katanya.(Tati/KC).***