Sampah dan Bekas Kemasan Obat-obatan yang Menggunung di Majalengka masih Belum juga Tuntas Diangkut

- 2 Mei 2023, 05:00 WIB
WARGA dan unsur TNI-Polri tengah mengarungi  sampah rumah tangga serta bekas kemasan obat yang menumpuk di perbatasan Kecamatan Bantarujeg-Lemahsugih, Majalengka.
WARGA dan unsur TNI-Polri tengah mengarungi sampah rumah tangga serta bekas kemasan obat yang menumpuk di perbatasan Kecamatan Bantarujeg-Lemahsugih, Majalengka. /Foto/Tati/KC/

KABARCIREBON - Sampah rumah tangga dan bekas kemasan obat yang dibuang di dekat jembatan Cihieum Desa Sinargalih, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka tidak bisa diangkut ke TPA Heuleut di Kecamatan Kadipaten. Karena terkendala biaya angkutan yang cukup mahal.

Menurut tokoh pemuda setempat Eky Gian Syahriar, pihaknya bersama masyarakat dibantu TNI dan kepolisian telah berupaya untuk membersihkan lingkungan tersebut, dari sampah yang menggunung di pinggir ruas jalan kabupaten hingga sepanjang puluhan meter ini.

“Pada Rabu (26/4/2023) kami dibantu TNI dan Polri sudah melakukan kegiatan bersih-bersih sampah di dekat jembatan Sungai Cihieum, sekarang Alhamdulillah sampah di lokasi tersebut sudah rapi, sudah kami masukan ke dalam karung, siap diangkut ke TPA. Tapi  ternyata perjuangan menjaga alam itu tidak mudah, hari ini rasanya kami ingin nangis dan menyerah,” katanya.

Baca Juga: Kesultanan Kasepuhan Tunda Grebeg Syawal, Gelar Haul 13 Wafatnya Sultan Sepuh XIII Maulana Pakuningrat

Ia menyebutkan, untuk biaya alat berat pihaknya harus menyediakan dana sekitar Rp 4 juta, karena sampah tidak seluruhnya bisa dikerjakan oleh orang, namun butuh alat berat. Biaya tersebut belum termasuk untuk truk pengangkut karung sampah dan uang makan yang pekerja.

“Untuk  sewa alat berat dan operator telah disiapkan dua desa, dengan dibantu warga yang bersedia  nyumbang.  Namun yang kini jadi kendala adalah angkutan dari tempat kami ke TPA di Heleut. Karena Dinas Lingkungan Hidup  tidak bisa memberikan armada dengan alasan kekurangan armada. Sehingga armada di serahkan ke kami,” tuturnya.

Eki mengungkapkan, untuk sewa armada pengangkut butuh biaya besar. Karena sampahnya sangat banyak, maka diperkirakan butuh 15 trip perajalanan truk, mengingat jarak dari lokasi dari lokasi sampah ke Heuleut lumayan jauh. Sehingga dengan asumsi sewa truk Rp 500.000 per trip, maka dikalikan 15 trip, biaya di perlukan sudah mencapai Rp 7.500.000.

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x