Keluarga Besar UGJ Cirebon Gelar Halalbihalal

- 2 Mei 2023, 16:54 WIB
Keluarga besar Universitas Swadaya Gunung Jati melaksanakan halalbihalal.
Keluarga besar Universitas Swadaya Gunung Jati melaksanakan halalbihalal. /IST/

“Tanggal 2 Mei hari ini bertepatan juga dengan hari pendidikan nasional, dengan mengambil tema bergerak bersama semarakkan merdeka belajar. Kita mendukung penuh kegiatan MBKM dengan berbagai program unggulannya”, tutupnya. 

Dalam kesempatan yang sama ketua Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati, Dadang Sukandar Kasidin menyampaikan agar dapat hidup guyub dan selalu hidup bergotong royong.

Baca Juga: Kritik Kepemimpinan Bupati Imron, KPC DIY Ungkap 5 Masalah Cirebon, dari Jalan Rusak Hingga Stadion Watubelah

Menurutnya, halalbihalal harus menjadi penyemangat untuk semakin meningkatkan kesadaran, disiplin, dan loyalitas.

Kesadaran dapat dimulai dengan menyatukan Langkah, gerak, dan pandangan untuk berbuat baik. Mengimplementasikan kesadaran tersebut dilakukan secara konsisten sehingga terbangun disiplin diri. Dari kesadaran disiplin diri ini maka akan membentuk loyalitas, dan suatu komitmen untuk memajukan dan membesarkan UGJ.

"Kita harus menjalankan perbuatan baik dengan ikhlas karena Allah swt untuk memajukan dan membesarkan dan mensukseskan UGJ. Perbuatan baik dan ikhlas akan mendapatkan balasan dari Allah swt berupa suatu kemenangan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat. Saya atas nama pribadi dan keluarga besar Yayasan PSGJ, Kami menghaturkan mohon maaf lahir dan batin atas kekhilafan yang tidak disengaja, tutur kata yang kurang pantas, dan perilaku yang kurang berkenan. Bukakanlah pintu maaf seluas-luasnya dengan hati yang ikhklas," tuturnya.

Baca Juga: Polytama dan Badan Pengelola Masjid Istiqlal Santuni Ratusan Anak Yatim

Dadang juga mengatakan, halalbihalal yang sekarang ini bertepatan dengan hari Pendidikan Nasional dengan ajarannya yaitu ing karso nung tuloddo yang berarti menjadi seorang pemimpin harus memberikan suri tauladan. Menurutnya, untuk memberikan suri tauladan diperlukan suatu kejujuran. Yang ke dua ing madyo mangun kerso yang artinya seseorang ditengah kesibukannya harus juga membangkitkan semangat. 

"Jangan kita mudah terajak, tergoda oleh kehidupan dunia yang isinya hanya permainan dan senda gurau belaka. Yang ketiga adalah tut wuri handayani yang artinya seseorang harus bisa memberikan dorongan moral dan semangat kerja, kita harus menghilangkan penyakit hati, penyakit dengki," ungkapnya.(Iskandar)

Halaman:

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x