Lawatan Perjalanan Spiritual Banthe, Cirebon Kota Toleran

- 18 Mei 2023, 19:55 WIB
32 biksu berjalan kaki di Jalur Pantura, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon, Kamis (18/5/2023). Mereka melakukan perjalanan spiritual dari Thailand ke Candi Borobudur.*
32 biksu berjalan kaki di Jalur Pantura, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon, Kamis (18/5/2023). Mereka melakukan perjalanan spiritual dari Thailand ke Candi Borobudur.* /Kabar Cirebon/ Fanny/

KABARCIREBON- Kisah para biksu atau banthe yang melakukan perjalanan dengan berjalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur di Magelang, Indonesia, menyedot perhatian masyarakat.

Kisah banthe yang berjalan ribuan kilometer ini diungkap oleh Panglima Tinggi Laskar Agung Macan Ali, Prabu Diaz, yang turut mengawal perjalanan dari Thailand hingga kini singgah di Cirebon.

Menurutnya, ia turut mempelajari perjalanan spiritual atau disebut thudong, bersama dengan biksu asal Cirebon, Banthe Wawan, yang turut ikut dalam thudong menuju Candi Borobudur.

Baca Juga: Masuk Tahun Politik, Bupati Imron: Yang Konflik di Atas, yang Jadi Korban Rakyat Kecil

"Saya merintis thudong ini dari tahun 2019 ke Kathmandu, dan Banthe Wawan ke India, kita bersama-sama mempelajari apa sih thudong itu," katanya saat ditemui di Vihara Dharma Sukha di Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, tempat singgah para Banthe di Cirebon.

Kemudian, menurutnya, pihaknya sempat akan melaksanakan thudong di tahun 2020 namun Covid-19 melanda. Hingga mereka mulai merencanakan thudong kembali pada tahun 2022.

"Tepatnya di November 2022 kita mulai semangat lagi melaksanakan thudong, kemudian Januari 2023 mulai mengurus dokumen, dan kita mulai perjalanan ke Thailand pada Maret 2023. Kemudian pada Maret 2023 kita memulai thudong dengan start dari Thailand Selatan. Sejak itu berangkat berjalan ke perbatasan Malaysia selama 10 hari, di Malaysia 29 hari, di Singapura 10 hari, dan mulai masuk Indonesia pada 8 Mei melalui Batam, tanggal 9 Mei tiba di Jakarta, tanggal 11 Mei diterima dan dilepas oleh Dirjen Binmas Kemenag RI," tuturnya.

Prabu Diaz menyebut jika perjalanan spiritual para biksu atau banthe dari Thailand menuju Candi Borobudur, menunjukkan jika slogan Bhineka Tunggal Ika di Indonesia bukan slogan semata.

Halaman:

Editor: Iwan Junaedi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah