Pabrik Gula akan memulai masa giling terhitung awal Juni esok dengan masa giling selama 148 hari, atau akan berlangsung hingga Bulan Oktober 2023 mendatang setelah itu mesin beristirahat sekaligus untuk masa pemeliharaan.
“Kami prediksi rendemen bisa cukup bagus karena cuaca dan jenis tebu yang ditanam juga bagus, demikian juga dengan target giling akan lebih tepat waktu karena panen terjadi dimusim kemarau sehingga tidak ada kendala angkutan,” ungkap M Wisri Mustofa.
Kepala Desa Sumber Kulon, Kecamatan Jatitujuh, Ki Bagus Wardilah mengungkapkan, di wilayahnya terdapat 199 petani tebu yang tergabung pada petani tebu kemitraan PG Jatitujuh dengan total luas lahan mencapai 3.000 hektare.
Baginya, petani tebu kemitraan cukup mendukung perekonomian masyarakatnya, karena petani yang tidak memiliki lahan tebut dan tidak memiliki modal tanam bisa turut serta menanam tebu seperti petani lainnya.
Petani tinggal menyediakan tenaga untuk proses tanam serta pemeliharaan tebu hingga masa panen.
“Bertani tebu lebih menguntungka apalagi tidak terjadi serangan tikus, karena pasarnya lebih jelas. tebu langsung dibeli oleh pihak Pabrik Gula.” ungkap Ki Bagus Wardilah yang berharap rendemen tebu tahun ini bisa naik melebihi 7 ,5 persenan.
Baca Juga: Lapak Tukang Cukur di Kota Cirebon Dibakar Massa, Ini Penyebabnya
Ketua Kelompok Tani Tebu Kemitraan, Rawi saat tradisi tebang tebu pengantin berharap suasana bisa tetap aman agar petani bisa aman dan nyaman saat bertani tebu. Tidak ada gangguan dari pihak manapun . “Petani butuh keamanan dan ketentraman saat bertani ,” ungkapnya.