KABARCIREBON - Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini sedang menggaungkan proyek strategis pengembangan kawasan metropolitan baru yang dikenal dengan nama "Segitiga Emas Rebana" yang meliputi Cirebon-Patimban Kabupaten Subang, dan Kertajati Kabupaten Majalengka.
Proyek ambisius ini telah menarik minat investor dari luar negeri, termasuk Jepang, Taiwan, dan Timur Tengah, yang tertarik untuk berinvestasi dalam pengembangan 10 kota baru di wilayah tersebut.
Investasi ini diharapkan akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Jawa Barat.
Namun, dalam pertemuan itu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, H. Pepep Saeful Hidayat, terungkap bahwa Kabupaten Majalengka masih menghadapi tantangan dalam menyambut mega proyek ini.
Salah satu tantangan yang dihadapi adalah kekurangan posisi tawar (bargaining position) dalam negosiasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta kurangnya konsep yang jelas agar masyarakat tidak hanya menjadi penonton dalam pembangunan ini.
Pepep menyuarakan keprihatinannya terhadap keadaan tersebut. Ia menekankan pentingnya menjaga kepentingan masyarakat setempat dalam pembangunan kawasan ini.
Menurutnya, pembangunan tidak boleh hanya memberikan manfaat ekonomi bagi investor, tetapi juga harus membawa kesejahteraan dan kesempatan kerja bagi penduduk lokal.
Dalam menjawab tantangan ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat perlu melakukan koordinasi yang lebih intensif dengan Kabupaten Majalengka dan pihak-pihak terkait lainnya untuk menciptakan kesepakatan yang adil dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah.