Kisah Abah Juhani (97 Tahun) Calon Haji Asal Majalengka, Minta Turun dari Pesawat Ingat Belum Beri Makan Ayam

- 5 Juni 2023, 07:57 WIB
Juhani seorang jemaah calon haji asal Desa Batujaya, Kecamatan Cigasong,  Kabupaten Majalengka.
Juhani seorang jemaah calon haji asal Desa Batujaya, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka. /Pikiran Rakyat/Yuyud Aspiyudin/

KABARCIREBON - Abah Juhani (97 tahun), seorang jemaah calon haji asal Desa Batujaya, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka membuat gempar seluruh penumpang pesawat Saudia Airlines.

Abah Juhani adalah calon haji tertua dari Kabupaten Majalengka yang tergabung pada kloter 1. Ia berangkat dari Bandara Kertajati Minggu 28 Mei 2023.

Usia Juhani menurut keterangan anak tertuanya menginjak 97 tahun, namun pada paspor tercatat 95 tahunan.

Baca Juga: CATAT, Ini Jadwal Layanan SIM Keliling di Wilayah Kabupaten Kuningan

Belakangan namanya cukup populer di kalangan jemaah calon haji juga di sosial media.

Karena banyak yang memposting foto dan tingkahnya baik di pesawat maupun saat keberangkatan dan turun dari pesawat.

Di pesawat, ia sempat dipegang kedua tangan dan bahunya oleh pramugari ketika mencari tempat duduk. Dan pramugari Saudia Airlines menunjukan tempat sang kakek berdasarkan nomor kursinya.

Baca Juga: Top Update Titan SCAR Redeem Code Free Fire Kode Redeem FF dan Klaim Hadiah Special Monday 5 Juni 2023

Tak disangka, tiba-tiba Abah Juhani minta turun dari pesawat. Ia teringat jika dirinya belum memberi makan ayam di rumah.

Abah Juhani, jamaah haji asal Majalengka yang mengundang gelagat tawa ketika berbicara dengan Pramugari bahwa ayamnya lupa diberi makan./tangkap layar instagram @undercocer
Abah Juhani, jamaah haji asal Majalengka yang mengundang gelagat tawa ketika berbicara dengan Pramugari bahwa ayamnya lupa diberi makan./tangkap layar instagram @undercocer

"Bade turun, ka imah heula rek marab heula hayam (mau turun, mau ke rumah dulu belum ngasih makan ayam)," tutur Abah Juhani dalam bahasa sunda.

Aksi Abah Juhani membingungkan pramugari yang tidak mengerti dengan Bahasa Sunda. Setelah diterjemahkan dalam bahasa Inggris, sang pramugari baru tahu dan tertawa terbahak-bahak.

Lalu, sang pramugari dibantu TPHD berupaya menenangkan Abah Juhani karena saat ini berada di dalam pesawat untuk perjalanan ibadah haji.

Baca Juga: UPDATE Jadwal Salat di Wilayah Kabupaten Kuningan Untuk Hari Selasa 6 Juni Bersumber dari Kemenag RI

Kejadian itu berlangsung beberapa menit saat pesawat hendak mendarat di Bandara Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz Madinah sekira pukul 08.20 waktu setempat.

"Mungkin karena lansia, perasaan dia masih di kampungnya. ” ungkap Yuyud, petugas TPHD yang memoto pramugari bersama Abah Juhani.

Tim Pemandu Haji Daerah Ust Yuyud Aspiyudin, berulang kali membuat video dan foto Kakek Juhani. Dan ia pun sering mengajaknya ngobrol.

Baca Juga: 10 Nomor Telepon Penting di Kabupaten Kuningan yang Bisa Dihubungi dalam Keadaan Darurat, Ini Daftarnya

Insinden lucu kembali terjadi. Kali ini tas selempang yang dipegang Abah Juhani. Tas selempang itu, diambil oleh petugas penjemput dengan maksud membantunya.

Namun, Abah Juhani tidak sadar. Sehingga merasa kehilangan. Di dalam tas selempang itu berisi dokumen pribadi seperti paspoor, KTP, visa dan lain-lain yang harus selalu dipegang.

Abah Juhani panik, mencari tasnya. Karena saat itu, Abah Juhani berada di tempat pemeriksaan Imigrasi. Tak hanya Abah Juhani, termasuk petugas TPHD.

Baca Juga: Yuk Klaim Gratis Kode Redeem Genshin Impact Primogems Update Monday 5 Juni 2023

Maka petugas kebingungan dan berusaha mencarinya. Namun akhirnya, tas ditemukan 30 menit kemudian karena sudah diamankan oleh peugas penjemput tadi.

“Alhamdulillah ketemu dibawa petugas bandara ke bis penjemputan menuju hotel,” ungkap Yuyud.

“Abah Juhani ini lansia dan kena Deminsia, kata orang sunda pikun/linglung,” kata Yuyud.

Baca Juga: Dinilai Tidak Efektif, Pembangunan Asrama Haji di Indramayu Disoal Warga Majalengka

Lalu, pada pelaksanaan salat Jumat 2 Juni 2023, Abah Juhani diajaknya untuk menunaikan salat di Masjid Nabawi, begitu keluar dari hotel langsung berkata “aya panon poe geuning Alhamdulillah”.

Dia berkata demikian karena mungkin selama ini terus berada di ruangan, karena untuk menghemat tenaga agar nanti bisa menunaikan rukun haji.

Ketika ke masjid, Juhani terus diawasi petugas kesehatan sambil diapit Yuyud, karena khawatir terlepas dari kendalinya.

Baca Juga: Deputi Pembudayaan Olahraga: Panitia dan Wasit-Juri Potradnas Harus Menjadi Pelayan Paling Seksi

Namun demikian, saat berjalan Juhani nampak trenginas. Menurut Yuyud, kakek Juhani bukan satu-satunya jemaah haji yang terganggu kondisi kesehatannya.

Namun, ada beberapa jemaah lain bahkan ada yang tidak bisa beranjak dari hotel karena kondisinya yang tak memungkinkan.

"Ada juga satu jamaah yang gak bisa kemana-mana karena kesehatannya. Terpaksa, saya cari mukimin yang ada di Madinah untuk ngurusin, dari mulai mandi dan aktivitas lainnya termasuk ibadah. Kekek Juhani tergolong sehat, berjalan masih kuat hanya memang sedikit dimensia" demikian Yuyud.***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x