Network
KABARCIREBON - Aryanto Misel, penemu teknologi nikuba yang bisa mengubah air menjadi hidrogen untuk bahan bakar kendaraan bermotor mengambil keputusan mengejutkan.
Aryanto Misel yang merupakan ilmuwan asal Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon itu, menyadari di usianya yang sudah tidak muda lagi maka masa depan nikuba harus ia selamatkan. Karenanya, ia tidak akan mempertahankan diri sebagai pemilik hak cipta nikuba.
Ia mempersilakan seluruh perusahaan di Indonesia ataupun luar negeri yang serius mengembangkan nikuba untuk produksi massal bisa menghubungi dirinya. Ia bahkan tidak akan meminta royalti jika kemudian nikuba laku pesat sebagai bahan bakar alternatif di dunia.
Baca Juga: Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon Usulkan Biaya Verval Data Kemiskinan ke Kemensos RI
Namun demikian, ada permintaan dari Aryanto Misel sebagai penemu nikuba. Sebab, ia merasa selama ini, banyak pihak yang memaksa dirinya baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk membongkar formula di balik suksesnya nikuba mengubah air menjadi hidrogen hingga bisa menggerakan kendaraan bermotor.
"Ini prosesnya panjang. Saya melakukan riset 5 tahun. Dan sudah dua sepeda motor terbakar. Setelah berhasil, ini adalah sebuah temuan yang harus saya jaga. Dan wajar ketika saya berharap ada keuntungan yang saya peroleh dari temuan ini," kata Aryanto Misel saat berbincang dengan Kabar Cirebon, Minggu, 9 Juli 2023.
Disinggung berapa nilai kompensasi yang ia inginkan? Aryanto Misel menegaskan, sebenarnya bukan kompensasi tapi lebih pada menjual teknologinya.
"Jadi lebih tepatnya saya menjual teknologi nikuba. Hak cipta bukan lagi punya saya. Saya hanya menjual teknologinya. Saya akan bongkar semua formula tentang nikuba kepada perusahaan yang mau membeli teknologi nikuba," ujarnya.
Baca Juga: Misteri Anggi Pengantin Baru Hilang Viral Haru Berubah Kecewa
Lantas berapa harga yang ia inginkan? Tanpa berpikir panjang Aryanto Misel menegaskan harganya sebesar Rp15 miliar.
