Network
KABARCIREBON- Stunting masih menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah, baik pusat maupun daerah. Karena Pemerintah Pusat sendiri menargetkan angka stunting pada tahun 2024 bisa turun di angka 14 persen secara nasional.
Melihat angka stunting yang masih cukup tinggi ini, Muslimat Nahdlatul Ulama ikut berperan dalam penanganan stunting dengan menjadi bunda asuh.
Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawangsah mengatakan, pada Harlah ke-77 Muslimat NU ini secara subtansi mengusung ibu-ibu menjadi bunda asuh bagi anak-anak yang terindikasi terkena stunting.
Baca Juga: Di Indramayu, drg Mira Indrasyari Gelar Konsolidasi Bersama Tim Kalimayu
Menurutnya, ini perlu dilakukan agar bisa mengintervensi untuk memberikan asupan gizi yang dibutuhkan.
"Jadi karena Muslimat NU di Kabupaten Cirebon ini ada anak ranting, anak ranting itu berarti kelurahan maka tadi sudah dikukuhkan untuk mereka bersiap menjadi bunda asuh bagi anak-anak yang terindikasi stunting, sehingga bisa langsung beriteraksi dengan keluarga yang memang anaknya terindikasi stunting," katanya saat acara Harlah ke-77 Muslimat NU di Pendopo Bupati Cirebon, Minggu (23/7/2023).
Ia menjelaskan, selama ini Muslimat NU sudah menjalin kerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Sehingga ketika Muslimat NU Kabupaten Cirebon bekerja sama dengan DPPPKBP3A, pihaknya bisa memberikan tenaga dan pikiran untuk membantu pemerintah daerah menekan angka stunting.
Baca Juga: Sabulangbentor: Angka Kamiskinan Turun, Ka Saha?
"Ini menjadi tugas bersama untuk menekan angka stunting. Dengan launcing bunda asuh anak stunting bisa menurunkan stunting lebih signifikan lagi di tahun-tahun yang akan datang," kata Gubernur Jatim ini.
