Dituturkannya selaku petani Desa Sukaraja, bersama warga lainnya pun bahwa sudah sedari dahulu menginginkan adanya pembukaan akses yang membuka Jalan Usaha Tani (JUT) pertanian di sana.
“Tos aya mangpuluh taun wargi utamina anu tani palay diwangun ieu jalan, nanging nembe ayeuna laksana. Ari direncanakeun mah aya meureun lima genep taunan kapengker, waktos pa kuwu nu kapungkur, mung pupus. Tapi ayeuna kuwu anyar putrana nu janten,” ungkap Eman.
“Sudah berpuluh tahun warga terutama kaum petani menginginkan adanya pembangunan Jalan Usaha Tani di areal pesawahan dan ladang di sana, hanya saja baru sekarang terlaksana. Kalau perencanaan sekira lima enam tahun ke belakang sudah ada, sewaktu kepala desa terdahulu, namun meninggal. Tapi kades sekarang adalah anak dari kades sebelumnya itu.”—dalam Bahasa, Red.
Lalu, tiba-tiba saja ada pedagang makanan keliling bersepada motor bertanya, “apakah jalan ini sudah bisa dilewati menuju Desa Padarama?”
Baca Juga: Pada Deklarasi Damai Pilkades Serentak 2023, Sekda Kuningan Sampaikan Pesan Penting Buat Cakades
“Tiasa...tiasa. Mangga sae pisan, tiasa teras ka Padarama, ka Nagrak, Kalimati, dugi Karangmangu ge tiasa,” jawab Eman.
“Bisa...bisa. Silakan sangat bagus, selanjutnya bisa menuju Desa Padarama, Desa Nagrak, Desa Kalimati, sampai Desa Karangmangu juga bisa.”—dalam Bahasa, Red.