Hal itu terjadi karena adanya fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) yang terjadi di Samudera.
Sepanjang musim kemarau ini, menurutnya, sektor pertanian akan mudah terdampak. Terutama lahan pertanian tadah hujan yang masih menggunakan sistem pertanian tradisional.
Selain itu, kondisi kekeringan juga dapat berujung kepada bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Baca Juga: Intip Dibalik Cerita Cemilan Tradisonal Kue Gapit Khas Cirebon, Merupakan Buah Tangan Pak Muhaimin
Menurutnya, jika tidak terkendali dapat menimbulkan krisis kabut asap yang berdampak pada kualitas lingkungan, ekonomi, sosial, hingga kesehatan masyarakat.
Fenomena El Nino dan IOD tersebut dapat berpotensi mengganggu ketahanan pangan nasional. Karena adanya ancaman gagal panen pada lahan pertanian tadah hujan.
Untuk mengurangi dampak tersebut, ia pun meminta masyarakat ikut berkontribusi. Mulai dari menghemat penggunaan air dalam aktivitas sehari-hari serta menampung hujan yang masih mungkin turun sebagai cadangan air. "Mari kita lebih bijak menggunakan air," ungkapnya.
Kendati demikian, kondisi El Nino ini pun tetap memberikan dampak positif. Khususnya bagi kalangan nelayan dan petani garam.