Sambut Maulid, Piring Berusia Ratusan Tahun Peninggalan Sunan Gunung Jati Cirebon Dicuci

- 22 September 2023, 12:28 WIB
Keraton Kasepuhan Cirebon menggelar prosesi siraman panjang menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Keraton Kasepuhan Cirebon menggelar prosesi siraman panjang menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. /IST /

KABARCIREBON - Keraton Kasepuhan Cirebon menggelar prosesi siraman panjang menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Tradisi tersebut dilaksanakan setiap tanggal 5 Mulud dengan mencuci benda-benda peninggalan Sunan Gunung Jati.

Patih Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon, Goemelar Soeryadiningrat menuturkan, siraman panjang merupakan rangkaian acara untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Bupati Kuningan Mengaku Merotasi 21 Kadis karena Sayang, Ini Daftar Pejabat yang Dimutasi

Disebutkan Patih Goemelar, benda yang dicuci atau disiram seperti piring peninggalan Gusti Kanjeng Sinuhun Sunan Gunung Jati dan nantinya akan diarak pada saat puncak panjang jimat atau yang biasa disebut pelal Muludan. 

"Piring peninggalan Sunan Gunung Jati tersebut sudah berusia 6 abad dan hanya dikeluarkan saat prosesi Muludan," sebutnya.

Menurut Patih Goemelar, panjang jimat itu berarti diperingati sepanjang masa, jimat itu siji kang diemat yaitu dua kalimat Syahadat. 

Baca Juga: Ganjar Pranowo Sebut SDM Indonesia yang Rendah Jadi Penyebab Sulitnya Dapat Kerja

"Tindakan mencuci atau rangkaian siraman panjang adalah sebuah simbolisasi dari mensucikan diri. Di dalam tubuh manusia ada 70 persen air. Dan perlu disucikan tidak hanya secara lahir, tetapi juga batin. Itu makna sesungguhnya," jelasnya.

Mengenai warga yang berebut air bekas mencuci piring peninggalan Sunan Gunung Jati, menurut Goemelar, mereka mempercayai bahwa air bekas mencuci piring berusia enam abad tersebut memiliki berkah. Mengingat sepanjang prosesi dilakukan, para abdi dalem membacakan sholawat.

Halaman:

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x