Jadwal Pemberangkatan Calon Haji Asal Kota Cirebon ke Tanah Suci Via Bandara Kertajati, Ini Pesan Kamenag

- 4 Mei 2024, 19:15 WIB
Kepala Kantor Kemenag Kota Cirebon, H Moh Khuailid beri pesan terhadap calon jemaah haji Kota Cirebon.
Kepala Kantor Kemenag Kota Cirebon, H Moh Khuailid beri pesan terhadap calon jemaah haji Kota Cirebon. /Kabar Cirebon/Foto Jaka/

KABARCIREBON - Calon haji (calhaj) Kota Cirebon akan terbang ke Tanah Suci pada 25 Mei 2024 mendatang via Bandara Kertajati Internasional di Majalengka, Jawa Barat.

Selama kurang lebih 40 hari, sebanyak 391 calhaj akan terus bersama, saling berinteraksi satu sama lain, dan berinteraksi dengan pihak lain.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kamenag) Kota Cirebon, H Moh Khuailid berpesan kepada ketua rombongan (karom) dan ketua regu (karu) di forum pembekalan ketua rombongan dan ketua regu untuk memahami perbedaan bahasa dan budaya.

Baca Juga: Bantuan Pangan Beras Tahap Dua Bakal Disalurkan, Perum Bulog Cirebon Catat Ada 612.875 KPM di Wilayah Kerjanya

"Pahami bahwa ada perbedaan bahasa dan budaya saat berhaji. Baik perbedaan dengan warga Arab Saudi maupun perbedaan dengan jemaah haji dari negara lain, dari provinsi lain, bahkan jemaah haji dari satu kloter pun bisa terjadi," pesannya.

Oleh karenanya, ketua rombongan dan ketua regu dituntut mampu untuk menjembatani perbedaan bahasa ini dengan cara-cara santun. Apalagi, jika mengingat adanya kesenjangan bahasa verbal dan perilaku dari tiap budaya.

Moh Khuailid pun menjelaskan bahwa faktor lingkungan dan alam dapat mempengaruhi adat dan kebiasaan seseorang.

Baca Juga: Curug Nyandung, Satu dari 5 Rekomendasi Wisata Curug Terhits di Kuningan yang Wajib Dikunjungi saat Liburan

"Orang pegunungan misalnya, cenderung berbicara pelan, sementara orang pesisir cenderung berbicara keras. Ketika keduanya berkomunikasi, dapat saja orang pegunungan menganggap orang pesisir gemar meninggikan intonasinya, sementara orang pesisir menganggap orang pegunungan terlalu pemalu. Padahal sebenarnya tidak seperti itu," jelasnya.

Moh Khuailid berharap, pemahaman ini dapat diterapkan oleh para karom dan karu dalam menjembatani komunikasi antar jemaah haji, terutama jemaah yang berada dalam kelompoknya.

Halaman:

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah