Jadi Sorotan, Patung Pataraksa di Depan Kantor Bupati Cirebon Sudah Tiga Kali Ganti Warna

- 9 Oktober 2023, 21:54 WIB
Patung Pataraksa di Depan Kantor Bupati Cirebon sudah tiga kali ganti warna. Inilah penampakan Patung Pataraksa yang sudah tiga kali ganti warna.
Patung Pataraksa di Depan Kantor Bupati Cirebon sudah tiga kali ganti warna. Inilah penampakan Patung Pataraksa yang sudah tiga kali ganti warna. /Kabar Cirebon/Kolase Muhammad Alif Santosa/

KABARCIREBON - Patung Pataraksa di depan Kantor Bupati Cirebon, H. Imron kini dicat putih. Artinya, patung tersebut sudah tiga kali berubah warna. Patung Pataraksa dicat warna putih seiring dengan pelaksanaan revitalisasi Alun-alun Pataraksa, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.

Sebelumnya, Patung Pataraksa dicat warna cokelat bercambur abu-abu. Namun, warna itu pun mendapat protes karena terlihat kusam dan kotor. Dan sebelumnya lagi, Patung Pataraksa dicat berwarna. Pewarnaan ini, agak lebih baik menggambarkan atlet lari. 

Yakni, rambut warna hitam, kaos kutang warna putih, celana pendek hitam, sepatu merah dengan membawa kain syal warna merah. Sehingga, menggambarkan atlet yang sedang lari.

Baca Juga: Ibu-ibu dari Kelompok Pelestari Masakan Banjarmasin Dukung Gibran Rakabuming Maju di Pilpres 2024

Patung Pataraksa sendiri dibuat tahun 1986 oleh seniman dari ITB. Menurut Pegiat Budaya, R. Chaidir Susilaningrat, patung tersebut dibuat dengan menggunakan logam perunggu.

"Setahu saya, aslinya warna logam perunggu. Tanpa diwarnai atau tanpa dicat. Jadi, benar-benar natural warna perunggu. Sehingga, tampak gagah dan elegan," kata Chaidir saat dihubungi Kabar Cirebon, Senin, 9 Oktober 2023.

Ia menjelaskan, patung tersebut dibuat ketika Bupati Cirebon dijabat oleh Suwendho. Dibuat tahun 1986 oleh senirupa ITB. Tidak tanggung-tanggung, patung itu dibuat dari logam perunggu, bukan semen seperti patung pada umumnya.

Baca Juga: Patung Pataraksa di Depan Kantor Bupati Cirebon Dicat Warna Putih, Ini Reaksi Seniman dan Budayawan

"Saya heran, apa yang melarbelakangi Patung Pataraksa dicat? Dan sekarang dicat warna putih. Maksudnya apa? Apakah mungkin ingin meniru seperti patu dewa-dewa di Yunani atau Romawi di Eropa sana? Kalau di sana memang dibuat dari bahan batu pualam putih sejenis marmer sehingga tidak dicat lagi," tutur Chaidir.

Halaman:

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x