KABARCIREBON-Pemerintah Kabupaten Majalengka (Pemkab) menggelontorkan dana hibah sebesar Rp 55,2 miliar untuk disalurkan ke 556 pondok pesantren (ponpes) yang ada di wilayahnya se Kabupaten Majalengka.
Bantuan ini merupakan komitmen nyata Pemkab Majalengka, dalam memperkuat pondok pesantren sebagai pusat pendidikan agama yang berperan penting dalam membina umat dan mencetak generasi santri berakhalaq karimah.
"Pak Sekda sudah saya minta untuk menganggarkan (dana hibah), setiap pesantren mendapatkan Rp 100 juta," kata Bupati Majalengka H Karna Sobahi masih dalam suasana Hari Santri Nasional.
Bantuan ini merupakan komitmen nyata Pemkab Majalengka, dalam memperkuat pondok pesantren sebagai pusat pendidikan agama yang berperan penting dalam membina umat dan mencetak generasi santri berakhalaq karimah.
"Pak Sekda sudah saya minta untuk menganggarkan (dana hibah), setiap pesantren mendapatkan Rp 100 juta," kata Bupati Majalengka H Karna Sobahi masih dalam suasana Hari Santri Nasional.
Baca Juga: Gegara Ini, Adik Bunuh Kakak Kandung Perempuan di Pinggir Jalan Raya Desa Kerticala Indramayu
Menurut dia, selama tiga tahun berjalan pihaknya telah menyalurkan bantuan perbaikan untuk 120 pesantren. Pada tahun 2023 juga akan akan memberikan bantuan hibah untuk 100 pesantren dan berlanjut pada tahun 2024.
"Kendati bantuan sebesar Rp 100 juta bagi setiap pondok pesantren ini masih terbilang kecil, namun jangan dilihat besar dan kecilnya. Tapi perhatian dan kepedulian Pemkab bagi kalangan dunia pesantren,"katanya.
Berkaitan dengan HSN 2023, Karna pun mengakui bahwa kehadiran pondok pesantren dan santri tidak dapat dipisahkan. Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama tertua di Indonesia, telah terbukti mampu mencetak para calon pemimpin bangsa, yang tak hanya cerdas secara akademik, namun juga memiliki akhlak yang mulia.
"Di bawah bimbingan kyai dan para ustadz, para santri bukan hanya diajarkan tentang ilmu agama (Al-qur'an, hadis, kitab kuning), namun santri pun didik tentang kesabaran, adab, keikhlasan, saling menghormati, kepemimpinan, ketawadhuan, dll,"ucapnya.
Baca Juga: Usai Jalankan Aksi Biadabnya, dengan Santainya Pelaku Pembunuhan Kakak Kandung Perempuan Ini Langsung Pulang
"Pak Kyai dan para ustadz tidak hanya menjadi pengajar, namun menjadi figur teladan yang mengilhami santri, dalam mengembangkan karakter mental yang kuat serta menanamkan akhlak mulia,"tambah Karna.
Melalui pendidikan di pondok pesantren juga, kata dia, santri-satri tak hanya mencetak prestasi akademik, tapi juga berhasil membawa pulang kehidupan berakhlak tinggi. Sehingga menjadikan pondok pesantren bukan sekadar tempat belajar semata, namun ladang inspirasi dan kebijaksanaan bagi generasi yang akan datang.
Maka dari itu, lanjut Karna, kehadiran pondok pesantren dari dulu hingga saat ini, telah menjadi mercusuar pendidikan, yang tidak hanya menghasilkan lulusan yang berkualitas, namun insan yang berakhlak mulia dan menjadi kebanggaan bagi bangsa dan negara.
"Pak Kyai dan para ustadz tidak hanya menjadi pengajar, namun menjadi figur teladan yang mengilhami santri, dalam mengembangkan karakter mental yang kuat serta menanamkan akhlak mulia,"tambah Karna.
Melalui pendidikan di pondok pesantren juga, kata dia, santri-satri tak hanya mencetak prestasi akademik, tapi juga berhasil membawa pulang kehidupan berakhlak tinggi. Sehingga menjadikan pondok pesantren bukan sekadar tempat belajar semata, namun ladang inspirasi dan kebijaksanaan bagi generasi yang akan datang.
Maka dari itu, lanjut Karna, kehadiran pondok pesantren dari dulu hingga saat ini, telah menjadi mercusuar pendidikan, yang tidak hanya menghasilkan lulusan yang berkualitas, namun insan yang berakhlak mulia dan menjadi kebanggaan bagi bangsa dan negara.
Baca Juga: Sadis, Dibantai di Pinggir Jalan Desa Kerticala Indramayu, Adik Bacok Kakak Perempuannya Hingga Tewas Ditempat
"Itulah mengapa, Pemkab Majalengka begitu sangat peduli dan perhatian terhadap pondok pesantren. Apalagi Pemkab Majalengka sudah memiliki Perda Pesantren sejak 2022,"katanya.
"Itulah mengapa, Pemkab Majalengka begitu sangat peduli dan perhatian terhadap pondok pesantren. Apalagi Pemkab Majalengka sudah memiliki Perda Pesantren sejak 2022,"katanya.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Al-Quraniyyah Majalengka, KH Yuyud Aspiyudinn, merasa terbantu dengan adanya dana hibah tersebut. Menurutnya, bantuan ini adalah bukti nyata dari perhatian pemerintah setempat terhadap lembaga pendidikan agama.
"Merasa terbantu sekali, karena baru sekarang dapat hibah dari Pemda (Pemerintah Daerah). Mudah-mudahan program ini terus berlanjut," ujar Yuyud dengan senyum bahagia.
"Merasa terbantu sekali, karena baru sekarang dapat hibah dari Pemda (Pemerintah Daerah). Mudah-mudahan program ini terus berlanjut," ujar Yuyud dengan senyum bahagia.
Baca Juga: Waduh, Kekeringan di Kuningan Meluas 2 Kali Lipat, BPBD Rela Terus Kirimi Air Bersih
Dia menjelaskan bahwa melalui dana hibah ini, ponpesnya dapat membangun ruang kelas yang megah, menjadi tempat di mana para santri Ponpes Al-Quraniyyah dapat belajar dengan nyaman dan penuh semangat.
"Alhamdulillah, uang hibah tersebut telah kami manfaatkan untuk membangun satu bangunan megah yang kami jadikan ruang kelas, tempat di mana santri Ponpes Al-Quraniyyah belajar dengan semangat tinggi," tambahnya penuh rasa syukur. ***
Dia menjelaskan bahwa melalui dana hibah ini, ponpesnya dapat membangun ruang kelas yang megah, menjadi tempat di mana para santri Ponpes Al-Quraniyyah dapat belajar dengan nyaman dan penuh semangat.
"Alhamdulillah, uang hibah tersebut telah kami manfaatkan untuk membangun satu bangunan megah yang kami jadikan ruang kelas, tempat di mana santri Ponpes Al-Quraniyyah belajar dengan semangat tinggi," tambahnya penuh rasa syukur. ***