Inilah Data Kasus Stunting di Kabupaten Majalengka Tahun 2023, Wabup Giatkan Program Nganjang Ka Imah

- 10 November 2023, 16:49 WIB
Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana membuka acara Publikasi Data Stunting di Kabupaten Majalengka Tahun 2023 di Aula Koperasi Saluyu Majalengka, Kamis 9 November 2023.
Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana membuka acara Publikasi Data Stunting di Kabupaten Majalengka Tahun 2023 di Aula Koperasi Saluyu Majalengka, Kamis 9 November 2023. /Kabar Cirebon/Foto Tati Purwati/

KABARCIREBON - Wakil Bupati Majalengka, Tarsono D Mardiana sarankan Dinas Kesehatan agar program Puskesmas Nganjang ka Imah terus dilakukan dan ditingkatkan guna memberikan pelayanan dan peningkatan kesehatan masyarakat.

Selain itu, program penimbangan bayi dan balita di posyandu seluruh desa tetap diefektifkan. Karena, hal itu merupakan salah satu usaha dalam penurunan angka stunting di Kabupaten Majalengka.

Lewat penimbangan balita dan pemeriksaan kesehatan ibu hamil di posyandu, indikasi stunting lebih terdeteksi lebih dini.

Baca Juga: Anggota DPR RI Bambang Hermanto Kunjungi Pasar Patrol Indramayu

Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati majalengka saat membuka acara Publikasi Data Stunting di Kabupaten Majalengka Tahun 2023 di Aula Koperasi Saluyu Majalengka, Kamis 09 November 2023.

“Terima kasih kepada yang hadir karena tanggung jawab stunting merupakan tanggung jawab pemerintah. Bukan hanya OPD tertentu sebagai leading sector yang membidanginya,” ungkap Tarsono.

Menurutnya, aktivitas posyandu merupakan salah satu usaha dalam penurunan angka stunting di Kabupaten Majalengka.

Baca Juga: Sebanyak 51 Keluarga Kurang Mampu Terima Sambungan Listrik Gratis dari PLN UP3 Cirebon

"Pemerintah Kabupaten Majalengka telah berupaya khusus, dan hasil dari usaha ini terlihat saat ini dengan data penurunan angka stunting untuk Kabupaten Majalengka sebesar 3,12 %," ujar Wabup.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Agus Susanto mengatakan, kasus stunting yang merujuk pada masalah pertumbuhan badan anak atau kondisi kerdil akibat kekurangan gizi kronis saat balita, telah menjadi salah satu prioritas utama dalam upaya mengentaskan permasalahan gizi buruk di kalangan anak-anak.

Dinas kesehatan telah melakukan berbagai kegiatan yang dilakukan, seperti memberikan tambahan makanan bergizi untuk warga bumil, penimbangan balita di pos yandu, pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) kepada kaum remaja yang hendak menikah.

Baca Juga: Empat Rumah dan Satu Mushola di Desa Karangmangu Kabupaten Cirebon Rusak Parah Diterjang Angin Kencang

Menurut Agus, berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdes Tahun 2018) prevalensi stunting di Majalengka menunjukan angka 36,7%. Hasil studi status gizi balita Indonesia (SSGB) tahun 2019 sebesar 28,5%. Hasil studi status Gizi Balita Indonesia (SSGI) tahun 2021 sebesar 23,0% sedangkan hasil studi status gizi balita Indonesia (SSGI) tahun 2022 menjadi sebesar 24,3%.

Stunting sendiri bukan hanya diakibatkan kemiskinan akan tetapi status gizi anak sesuai umur menjadi tolak ukurnya sehingga perilaku sehat harus bisa diterapkan di masyarakat itu sendiri.

"Untuk itu, publikasi data stunting adalah bagian dari usaha Pemerintah Kabupaten Majalengka untuk mengumpulkan data prevalensi stunting yang paling mutakhir di tingkat pelayanan puskesmas dan desa," jelas Agus.(Tati Purwati/Kabar Cirebon)***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah