Bibit Cabe Jawa Harus Bersertifikasi, Ini Penjelasan Kepala Diskatan Kuningan yang Tidak Mau Gegabah

- 30 November 2023, 16:41 WIB
Kepala Diskatan Kuningan, Wahyu Hidayah.
Kepala Diskatan Kuningan, Wahyu Hidayah. /Iyan Irwandi/KC/

KABARCIREBON - Meski mendapatkan bantuan keuangan (Bankeu) Program Kolaborasi Aneka Agribisnis Bina Bersama Desa (Kabisa Desa) melalui proses seleksi yang sangat ketat dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat tetapi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan tidak mau gegabah.

Dari 5 sub kegiatan Bankeu Kompetitif sebesar Rp4,4 miliar tersebut, 4 sub kegiatannya sudah berjalan sebagaimanamestinya tetapi khusus kegiatan cabe Jawa/Jamu belum dilakukan karena untuk penentuan bibitnya tidaklah sembarangan melainkan bibit cabe Jawa yang harus bersertifikasi.

"Jadi keliru, kalau ada yang bilang bahwa Bankeu Kompetitif tidak terserap karena untuk 4 item tengah dilakukan kecuali item cabe Jawa," ujar Kepala Diskatan Kabupaten Kuningan, Wahyu Hidayah didampingi sekretaris dan para kepala bidang (Kabid) di Rumah Makan Saung Ema Cigugur, Kamis (30/11/2023).

Baca Juga: Hanya 5 Wartawan yang Memenuhi Syarat Memimpin PWI Kuningan

Ia membeberkan, Bankeu Kompetitif Rp4,4 miliar khusus diperuntukan bagi lima desa berstatus miskin ekstrim di Kecamatan Darma dengan alokasi dana untuk 5 sub kegiatan. Yakni, kegiatan kawasan rumah pangan lestari (KRPL) yang meliputi Nutrisi (Pupuk Cair), Pupuk Organik, KBD, Polibag dan Bibit sebesar Rp336 juta dan baru terealisasi Rp306 juta atau masih tersisa Rp29 juta.

Lalu, sub kegiatan padi organik yang terdiri dari Pupuk Hayati Cair, Pupuk Organik, Alsintan dan Sapras sebesar Rp518 juta dan baru terealisasi Rp507 juta atau masih tersisa sekitar Rp10 juta lebih, sub kegiatan Sorgum yang meliputi perubahan standar harga satuan secara nasional Rp241 juta dan baru terealisasi Rp176 juta atau masih tersisa Rp64 juta.

Kemudian sub kegiatan Hidroponik (standar pagu mengacu ke proposal) Rp165 juta dan baru terealisasi Rp145 juta sehingga masih tersisa Rp20 juta. Serta sub kegiatan cabe Jawa dengan anggaran Rp3,1 miliar tetapi belum dilaksanakan karena tidak tersedia bibit yang bersertifikat. "Kalau yang menawarkan bibit cabe Jawa sih banyak tetapi tidak bersertifikat sehingga jika dipaksakan, maka secara otomatis melanggar," ucapnya.

Baca Juga: Bankeu Dana Kompetitif Rp4,4 Miliar untuk Petani Desa Miskin Ekstrim, Diduga Tidak Diserap Diskatan Kuningan

Namun Diskatan sendiri tidak tinggal diam, melainkan menghubungi Pemerintah Provinsi Jawa Timur tetapi tidak tersedia dengan keterangan, bahwa bibit cabe Jawa asal setek buku panjang (7-15 buku berdaun) tidak diperjualbelikan langsung oleh produsen benih/pemilik kebun dan hanya mengedarkankan/memperjualbelikan dalam bentuk polibag. Sedangkan pemenuhan kebutuhan sebanyak 32 ribu benih siap salur/tanam dalam polibag baru tersedia Bulan April dan Oktober 2024 sekitar 40 ribu benih.

Halaman:

Editor: Iyan Irwandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x