Langkah Ganjar-Mahfud Sejahterakan Guru Agama Dipuji Masyarakat Diaspora Kairo

- 6 Januari 2024, 12:03 WIB
Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Ganjar Pranowo-Mahfud MD. /IST /

KABARCIREBON - Spiritualitas, budi pekerti, dan perasaan saling hormat-menghormati sesama anak bangsa menjadi kunci terciptanya persatuan dan harmoni di tengah keberagaman di Indonesia. 

Begitulah yang disampaikan Syadila Rizqy Al-Anhar, mahasiswa Indonesia di Al-Azhar, Kairo, Mesir saat memantik diskusi dalam agenda ngaji politik bertajuk ‘Menatap Masa Depan Anak Bangsa : Benarkah Budi Pekerti telah Hilang di tengah Globalisasi Kini?’ yang diselenggarakan di , Kairo, Jumat malam (6/1/2024).

Syadil menyayangkan, akhir-akhir ini marak terjadi peristiwa kekerasan, bullying, hingga penghilangan nyawa di antara anak muda yang sesungguhnya mencederai nilai-nilai budi pekerti, kemanusiaan, harmonisasi, dan persatuan sesama anak bangsa.

Baca Juga: Apa Hubungannya Sesar Lembang dengan Daerah Lembang di Bandung? Ini Penjelasannya

Program Ganjar-Mahfud yang berkomitmen memberikan insentif pada guru agama, kata Syadil, dapat menjadi satu kunci dalam membentuk sumber daya manusia (SDM) berbudi pekerti dan unggul. 

“Kekerasan, bullying, hingga penghilangan nyawa yang dengan mudah dilakukan oleh anak bangsa pada sesamanya sungguh menyedihkan. Pemerintah dan berbagai pihak harus memberi perhatian serius pada fenomena ini. Spiritualitas dan akhlak harus menjadi tema sentral yang diajarkan di setiap lembaga pendidikan. Sebab itu, komitmen Ganjar-Mahfud dalam memberikan kesejahteraan bagi guru agama merupakan langkah konkret dalam mencetak generasi muda yang ber- berbudi pekerti luhur“ ucap Syadil, Wakil Ketua Tim Pemenangan Muda Diaspora Ganjar-Mahfud Kawasan Timur-Tengah Afrika. 

Selanjutnya, Syadil bersama diaspora muda di Timur-Tengah Afrika yang tergabung ke dalam Africa and Middle East and Africa for Ganjar-Mahfud berkomitmen menggalang sebuah gerakan moral dan praktis menghambat laju maraknya perilaku demoralisasi yang tidak sejalan dengan warisan nilai dan budaya bangsa.

Baca Juga: Pemilu 2024 Sudah Dekat, Pj Bupati Majalengka Minta KPU Lakukan Mitigasi di TPS Zona Rawan Bencana

"Jangan sampai kita membiarkan gaya hidup anak muda yang mudah mencaci-maki, berkelahi, dan suka memecah belah itu terus menghiasi kehidupan berbangsa kita. Nilai dan budaya asli Indonesia yang ramah, senang gotong-royong, dan guyub tergerus dengan budaya asing yang individualis. Masyarakat butuh tauladan tentang bagaimana semestinya kita merayakan kebhinekaan. Guru, salah satunya guru agama memang punya peran strategis dalam membentuk ini. Gagasan Ganjar-Mahfud sangat tepat", tegas Syadil yang juga aktivis NU Mesir. 

Sementara itu, Nata Sutisna, Ketua Tim Pemenangan Muda Diaspora untuk Ganjar-Mahfud Kawasan Timur Tengah dan Afrika mengapresiasi diaspora Indonesia di Mesir yang peduli terhadap persoalan bangsa. 

Halaman:

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x