Kok Bisa, Membangun Kuningan Tahun 2024 Tanpa Visi & Misi?

- 9 Januari 2024, 19:52 WIB
Sekda Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar.
Sekda Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar. /Emsul/KC/

KABARCIREBON - Tahun 2018-2023, Pemerintah Kabupaten Kuningan melaksanakan pembangunan dengan mengacu pada rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dengan Visi Kuningan Ma'mur, Agamis dan Pinunjul (Maju) berbasis desa tahun 2023 meski masih ada beberapa komponen yang targetnya belum tercapai 100 persen.

Sedangkan tahun 2024 yang saat ini dipimpin sementara oleh Penjabat (Pj) Bupati Kuningan, H. Raden Iip Hidajat, justru tidak memiliki visi dan misi. Tetapi isu, strategi, arah kebijakan dan program prioritas mengacu ke Dokumen Antara Pak atau Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kabupaten Kuningan tahun 2024-2026.

Serta rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) tahun 2005-2025 yang mengusung Visi, 'Dengan Iman dan Taqwa, Kabupaten Kuningan menjadi Kabupaten Agropolitan dan Pariwisata Termaju di Jawa Barat Tahun 2025'.

Baca Juga: Kebijakan Pusat Mulai Ngambang, PPLPD-PPLPD di Kuningan Terancam akan Dihilangkan

"Memang, secara eksplisit, Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Kuningan tahun 2024, tidak ada namun dalam pelaksanaannya kita mengacu pada RPD dan RPJPD," ujar Sekretaris Daerah (Sekda), H. Dian Rachmat Yanuar, Selasa 9 Januari 2024.

Menurutnya, permasalahan dan isu strategis tahun 2024-2026 meliputi beberapa hal penting yang perlu mendapatkan prioritas. Yakni, sebagian wilayah di Kabupaten Kuningan dinyatakan rawan terhadap bencana, masih rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat, belum optimalnya pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Lalu, belum optimalnya pelaksanaan wajib belajar 12 tahun, belum optimalnya penanggulangan kemiskinan, tingginya angka pengangguran serta masih terdapat kasus bawah lima tahun (balita) gizi buruk dan stunting atau gagal tumbuh.

Baca Juga: Program Rutilahu Disperkimtan Kuningan Melebihi Target RPJMD, Ada 8.431 Unit Rumah yang Dibangun

"Isu strategisnya adalah masih tingginya tingkat kemiskinan, masih tingginya angka pengangguran dan adanya pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) serentak," ucapnya.

Halaman:

Editor: Iyan Irwandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x