Rara Muhaimin Gelorakan Perubahan kepada Ribuan Santri Bina Insan Mulia

- 1 Februari 2024, 12:37 WIB
Putri Cawapres Muhaimin Iskandar, Rahma Arifa atau yang akrab dipanggil Rara, membekali ribuan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Bina Insan Mulia (Bima), Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon tentang semangat perubahan.
Putri Cawapres Muhaimin Iskandar, Rahma Arifa atau yang akrab dipanggil Rara, membekali ribuan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Bina Insan Mulia (Bima), Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon tentang semangat perubahan. /IST /

KABARCIREBON - Putri Cawapres Muhaimin Iskandar, Rahma Arifa atau yang akrab dipanggil Rara, membekali ribuan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Bina Insan Mulia (Bima), Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon tentang semangat perubahan.

Kegiatan yang digelar di Ponpes Bima, Rabu (31/1/2024) malam ini, merupakan rangkaian perjalanan ekspedisi perubahan Rara Muhaimin dan Mikail Baswedan. Ponpes Bima menjadi yang terakhir dikunjungi, setelah berkeliling di 21 kota/kabupaten di Pulau Jawa. 

Bersama 4 ribu santri dan pembimbing Ponpes Bima, Rara Muhaimin melakukan discussion dan sharing terkait gerakan perubahan dan mengajak kaum muda untuk berani berubah.

Baca Juga: Ini yang Dilakukan Para Guru SDN di Karangsong Indramayu, Pasca Dugaan Puluhan Murid Keracunan Kerang Hijau

Dalam paparannya, Putri Cak Imin ini menyampaikan pentingnya menyadari menjadi seorang pemuda. Menurutnya, menjadi pemuda bukan semata soal usia, tetapi being fearless atau berani menjadi diri sendiri dan idealistik atau punya prinsip serta nilai-nilai ideal yang diperjuangkan. 

“It all about confidence, values, and principle,” kata Rara di hadapan ribuan santri yang hadir.

Rara pun sangat mengapresiasi pendidikan Ponpes Bima yang memfasilitasi para santri untuk berproses menjadi diri sendiri, memperjuangkan nilai-nilai dan prinsip, serta menerapkan Islam yang rahmatan lil'alamin.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Kedai Soto yang Maknyos di Kota Jakarta Timur, Ada Pilihan Soto Bang Jali dan Soto Kudus Jaya

Rara menceritakan pengalamannya study di luar negeri. Sesuai pesan ayahnya, belajar di luar negeri sebetulnya bukan semata untuk mendapatkan ilmu, tetapi juga untuk berdakwah. 

“Saya di Inggris bersekolah di kampus yang tidak ada teman yang tahu apa itu NU dan apa itu pesantren. Tapi, pesan ayah saya, justru di situlah saya harus berdakwah, menunjukkan nilai-nilai dan prinsip yang saya anut di tengah perbedaan yang ada, sehingga mereka bisa belajar dari saya,” ungkapnya.

Halaman:

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x