Jalan Wisata Trusmi Kabupaten Cirebon Rusak Parah, DPUTR Siapkan Anggaran Rp290 Miliar

- 6 Februari 2024, 07:00 WIB
Jalan Wisata Trusmi Kabupaten Cirebon Rusak Parah, DPUTR Siapkan Anggaran Rp 290 Miliar
Jalan Wisata Trusmi Kabupaten Cirebon Rusak Parah, DPUTR Siapkan Anggaran Rp 290 Miliar /Foto/Dok/KC/

KABARCIREBON - Jalan di kawasan Wisata Batik Trusmi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, masih mengalami kerusakan. Kerusakan sendiri, salah satunya berada di Jalan Buyut Trusmi hingga Desa Panembahan. Di ruas jalan tersebut mengalami kerusakan sepajang satu kilometer.

Kerusakan tersebut membuat pengendara yang tengah berada di kawasan itu harus menghindari lubang dan terpaksa menurunkan laju kecepatan kendaraan guna menghindari kecelakaan atau kerusakan kendaraan.

Bahkan kondisi jalan akan lebih parah setelah hujan mengguyur. Genangan setinggi lima sentimeter muncul di hampir semua jalan yang berlubang.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Kedai Soto yang Murmer di Kabupaten Purworejo, Ada Pilihan Soto Searah dan Soto Kharisma

Salah seorang pengendara, Dul (37 tahun) mengatakan, seharusnya kawasan wisata itu memiliki kondisi jalan yang mulus. Nantinya, mampu memberikan kenyamanan dan keamanan saat wisatawan yang akan berkunjung untuk berbelanja.

Akibat kondisi tersebut, Dul harus menanggung nyeri di bagian perut saat melintasi Jalan Buyut Trusmi. Selain itu, beberapa bagian suku cadang kendaraan motornya turut mengalami kerusakan.
“Shockbreaker motor saya rusak. Terus sering nonjok juga di bagian perut, karena jalan rusak,” katanya.

Wisatawan asal Jakarta, Abdul juga merasakan keluhan yang sama. Sesaat berada di kawasan tersebut ia terpaksa menggunakan jasa angkutan online motor. Berkeliling mencari batik sambil berjalan kaki menurutnya sangat tidak nyaman. “Pakai motor saja, jalannya kurang bagus,” kata Abdul.

Baca Juga: Satu Lagi Wisata Glamping Kuningan Menawarkan Keindahan Pesona Alam: Nikmati Sunrise dari Ketinggiannya, Yuk

Kawasan Wisata Batik Trusmi adalah pusat industri kerajinan batik terbesar di Kabupaten Cirebon. Lebih dari 3.000 orang di kawasan itu menggantungkan hidup dari batik.

Berjarak empat kilometer dari pusat pemerintahan daerah, pengrajin batik yang ada di kawasan tersebut tersebar di beberapa desa, mulai dari Desa Trusmi Wetan, Trusmi Kulon, Wotgali, hingga Kaliwulu. Ini perlu ada perbaikan untuk prasarana jalannya.

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x