Turunnya Harga Gabah di Majalengka Masih Belum Berpengaruh terhadap Harga Beras,

- 27 Februari 2024, 15:31 WIB
ILUSTRASI,Petani di Desa Pasirmuncang tenga memanen padinya, saat ii harga jual gabah basah mencapai Rp 900.000 per kw, pare pateni yang mulai panen banyak yang langsung memilih menjual gabahnya di sawah dengan alasan mumpung harga jual masih tinggi
ILUSTRASI,Petani di Desa Pasirmuncang tenga memanen padinya, saat ii harga jual gabah basah mencapai Rp 900.000 per kw, pare pateni yang mulai panen banyak yang langsung memilih menjual gabahnya di sawah dengan alasan mumpung harga jual masih tinggi /

KABARCIREBON - Penen di sejumlah wilayah di Kabupaten Majalengka walaupun masih sangat sedikit, telah mempengaruhi harga jual gabah yang sebelumnya sempat mencapai Rp950.000 per kw hingga Rp1.000.000 per kw ditingkat penggilingan kini tunrun menjadi Rp900.000 per kw.

Sedangkan harga jual ditingkat petani kini mencapai Rp850.000, namun turunnya harga gabah tersebut belum mempengaruhi harga beras di pasaran, kerena harga beras di pasar saat ini masih seharga Rp16.000 per kg untuk kualitas medium dan Rp18.000 per kg untuk kualtas premium serta Rp17.000 per kg untuk premium kualitas 1.

Nining dan Juju yang tengah menjalani panen di Blok Kopo, Kelurahan Majalengka Wetan, Kecamatan Majalengka mengatakan harga gabah kering gilng ditingkat petani sudah mulai turun sejak sepekan terakahir.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Kedai Soto yang Mantul di Kota Bengkulu, Soto Bude, Soto Arum, dan Soto Bu Karmi Memang Enak

Malah menurutnya turunnya sangat  tinggi mencapai Rp 100.000 per kw.

“Duka ieu kaagehan pangaos moal da geuning langsung morosot, ayeuna wae tos Rp 850.000 sakintal, padahal beas mah masih tetep (Panen tapi ngga tahu kebagian harga mahal atau tidak karena sekarang harga langsung merosot Rp 850.000 per kw, padahal harga beras dipasar masih tetap mahal),” ungkap Nining.

Dia berharap harga jual gabah masih tetap tinggi agar bisa menutupi bekas biaya tanam karena mereka menggunakan pupuk non subsidi yang harganya cukup mahal mencapai Rp600.000 per kw, serta jika harga mahal masih bisa menikmati keuntungan lumayan seperti petani lain.

Baca Juga: Ketua DPRD Kota Cirebon Apresiasi Capaian Kinerja PAM Tirta Giri Nata

Senada disampaikan Rukmini petani di Desa Ligung yang juga tengah panen dilahan seluas 1 bau. Dia mengaku akan segera mengeringkan gabah hasil panennya untuk mengejar mahalnya harga jual gabah.

“Sekarang gabah sudah Rp 850.000 sekintal, beberapa hari kedepan pasti semakin turun,” katanya.

Petani asal Desa Panongan, kecamatan Jatitujuh Sutarman mengaku gembira masih bisa menikmati harga jual gabah yang mahal seharga Rp850.000 per kg. Dia mengaku sudah mulai panen karena lahan bekas tanaman bawang langsung ditanami padi.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Kedai Soto yang Populer di Kabupaten Pasuruan, Coba Cicipi Soto Ibu Maisaroh dan Soto Pak Misbah

“Kebetulan lahannya bekas tanaman bawang merah,  airnya lumayan banyak karena bawang butuh air banyak. Jadi begitu panen bawang pada Oktober lalu langsung digarap dan ditanami jadi sekarang sudah bisa panen sedangkan yang lain tanam baru dilakukan Januari,” ungkap Sutarman.

Dudirto pemilik pemggilingan gabah di Kelurahan Tarikolot, Kecamatan Majalengka mengaku penggilingannya masih libur sudah sepekan lebih karena stok gabahnya sudah habis.

Saat ini dia menunggu stabil harga khawatir harga jual beras tiba – tiba turun sementara harga pembelian gabah masih tinggi.

Baca Juga: Kapolres Cirebon Kota Jenguk Anggota PPK yang Sakit

“Sekarang lubur dulu, nanti nunggu rame panen. Minggu kemarin giling menghabiskan stok yang ada saat pembelian gabah masih Rp 950.000  per kw.  Kalau sekarang beli gabah nanti tiba – tiba harga anjlok rugi malah,” ungkap Sudirto.

Warpan, pemilik pabrik Beras HMJ di Desa Ligung Lor, membenarkan sudah ada petani yang mulai panen disejumlah tempat namun  harga beli gabah masih cukup mahal.

“Harga gabah keringg giling hasil panen gadu Rp 7.500 per kg, sementara harga belu gabah hasil panen rendeng sekarang  berkisar Rp 8.500 per kg nya. Harga ini masih terbilang mahal karena harga jual beras dari penggilingan Rp 15.500 per kg, ini belum sebanding apalagi harga saat pembelian masih Rp 9.500 per kg,” ungkap Warpan.

Baca Juga: PPP Majalengka Bersinar di Pemilu 2024. Raih 4 Kursi DPRD Kab dan di Dapil SMS, 1 Kursi DPRD Jabar dan DPR RI

"Sekarang kami penjual beras semakin pusing, melihat harga gabah nya semakin mahal, sehingga otomatis harga jual beras pun semakin mahal pula," ujar Warpan .

Harga jual beras di pabriknya saat ini seharga Rp 15.500 per kg mengikuti tingginya harga gabah di pasaran.

"Ya mau apa lagi, harga gabahnya mahal otomatis harga jual beras pun turut mahal. Bansos yang dibagikan kepada masyarakat sekarang belum mempengaruhi harga jual beras karena harga gabah masih tetap mahal," ungkap Warpan.***

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x