Penerapan Model Pembelajaran PBL Untuk Meningkatkan Minat Baca Bahasa Inggris Kelas VIII di SMPN 2 Kramatmulya

- 7 Maret 2024, 21:01 WIB
Cucu Custira, Guru SMPN 2 Kramatmulya (custirac@gmail.com).
Cucu Custira, Guru SMPN 2 Kramatmulya ([email protected]). /Ist/KC/

KABARCIREBON - Bahasa Inggris menjadi mata pelajaran yang menghadirkan tantangan unik bagi siswa di SMP. Mereka tidak hanya belajar struktur bahasa dan kosa kata baru, tetapi juga dihadapkan pada kemampuan memahami teks dalam berbagai konteks, mulai dari naratif hingga informasi teknis.

Problem Based Learning (PBL) digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah-langkah penerapan model Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan motivasi membaca dan menulis siswa kelas VIII SMPN 2 Kramatmulya.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengkaji peningkatan motivasi membaca. Hasil Penelitian menyatakan bahwa pada siklus I penelitian ini menunjukkan bahwa 49% (11 siswa dari 23 siswa) memiliki motivasi membaca yang baik. Pada siklus II menggunakan model PBL terjadi peningkatan motivasi membaca siswa hingga 83%. Dapat disimpulkan bahwa model PBL mampu meningkatkan motivasi membaca siswa.
Kata kunci: Bahasa Inggris; Problem Based learning (PBL), SMP.

TITLE (ENGLISH VERSION)

ABSTRACT
English is a subject that presents unique challenges for students in middle school. They not only learn new language structures and vocabulary, but are also exposed to the ability to understand texts in various contexts, from narrative to technical information.

Problem Based Learning (PBL) is used to improve the learning process. The aim of this research is to determine the steps for implementing the Problem Based Learning (PBL) model to increase the reading and writing motivation of class VIII students at SMPN 2 Kramatmulya.

This research uses the Classroom Action Research (PTK) method which examines increasing motivation to read and write. In cycle I, this research showed that 49% (11 students out of 23 students) had good reading motivation. In cycle II using the PBL model, there was an increase in students' reading motivation by up to 83% ). It can be concluded that the PBL model is able to increase students' reading motivation.
Keywords: English; Problem Based learning (PBL), SMP

Riwayat                           Pengutipan APA
Diterima: 08-08-2022      Nama, P., Penulis, N., & Koresponden, P. (tahun). 
Direvisi: 08-08-2022        JUDUL ARTIKEL YANG DITULIS.
Disetujui: 08-08-2022      Pedagogi: Jurnal Penelitian Pendidikan, 9(1).
Dipublikasi: 08-08-2022  doi:https://doi.org/10.25134/pedagogi.v9i1.4766

 
PENDAHULUAN

Prestasi belajar merupakan tolok ukur kritis dalam mengevaluasi efektivitas sistem pendidikan. Minat baca di kalangan siswa merupakan salah satu aspek penting dalam mengembangkan kemampuan literasi dan akademis mereka. Banyak penelitian telah dilakukan untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca siswa di berbagai tingkatan pendidikan.

Motivasi berprestasi dan minat membaca buku adalah dua aspek yang memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan literasi dan pencapaian akademis siswa. (Arendra, 2016). Seiring dengan semakin berkembangnya era digital, tantangan dalam mempertahankan dan meningkatkan minat baca menjadi semakin kompleks.

Sudarsana (Minat Baca, 2014)dari Universitas Terbuka menyajikan konsep dan pembinaan minat baca sebagai langkah penting dalam menghadapi dinamika ini. Penelitian oleh Srihartati dan Nisa (Srihartati et al., 2023) menyoroti hubungan antara program literasi dasar dengan minat baca siswa.

Dalam konteks ini, program literasi dasar menjadi fokus utama dalam merancang strategi untuk membangun dan memelihara minat baca siswa. Keterlibatan siswa dalam program literasi dasar memiliki potensi untuk memperkaya pengalaman membaca mereka dan secara positif memengaruhi minat baca.

Pentingnya peran pojok baca dalam membangun efektivitas minat baca siswa menjadi sorotan dalam penelitian yang dilakukan oleh Jamaludin, Setiawan, Nisa, Qorina, dan Maulida(Ujang Jamaludin et al., 2023) di Didaktik: Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang.

Penelitian ini mencoba mengeksplorasi bagaimana pojok baca dapat menjadi elemen penting dalam meningkatkan minat baca siswa, memperkaya pengalaman membaca mereka, dan secara keseluruhan, meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Lebih lanjut, Bangsawan (IRWAN P RATU BANGSAWAN, 2023) dalam karyanya memberikan pandangan mengenai bagaimana mengembangkan minat baca secara keseluruhan. Karya ini merinci strategi dan pendekatan yang dapat digunakan untuk memperkaya dan memperluas minat baca siswa di berbagai lapisan masyarakat.

Dengan mengintegrasikan hasil penelitian ini, kita dapat memahami kompleksitas pembinaan minat baca siswa dari berbagai perspektif. Melalui pemahaman yang mendalam terkait konsep pembinaan minat baca, program literasi dasar, peran pojok baca, dan strategi pengembangan minat baca, kita dapat merancang pendekatan pendidikan yang lebih holistik dan efektif untuk memajukan literasi siswa di berbagai tingkatan pendidikan.

Minat baca memegang peran krusial dalam pembelajaran bahasa, terutama ketika merujuk pada mata pelajaran Bahasa Inggris di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada tingkat ini, siswa sedang mengembangkan keterampilan berbahasa, pemahaman teks, dan daya interpretasi dalam bahasa asing, yaitu Bahasa Inggris. Latar belakang ini bertujuan untuk merinci pentingnya minat baca dalam konteks pembelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII SMP.

Bahasa Inggris menjadi mata pelajaran yang menghadirkan tantangan unik bagi siswa di SMP. Mereka tidak hanya belajar struktur bahasa dan kosa kata baru, tetapi juga dihadapkan pada kemampuan memahami teks dalam berbagai konteks, mulai dari naratif hingga informasi teknis.

Dalam konteks ini, penting untuk mengakui keberagaman budaya yang terwujud dalam Bahasa Inggris,(Gusti et al., n.d.). Oleh karena itu, pengembangan minat baca di mata pelajaran ini tidak hanya memperkaya kosakata, tetapi juga mendukung pemahaman konten yang lebih luas.

Minat baca berperan sebagai katalisator untuk mengoptimalkan kemampuan berbahasa dalam konteks Bahasa Inggris. Dengan memiliki minat baca yang kuat, siswa dapat lebih terbuka terhadap materi pembelajaran, lebih termotivasi untuk mengeksplorasi berbagai jenis teks, dan lebih cenderung mengembangkan keterampilan berbicara dan menulis dengan lebih lancar.

Meskipun penting, meningkatkan minat baca di kalangan siswa SMP, terutama dalam konteks pembelajaran Bahasa Inggris, seringkali dihadapkan pada berbagai tantangan. Beberapa siswa mungkin mengalami kesulitan terkait dengan tingkat kesulitan teks, kurangnya pemahaman konteks kehidupan sehari-hari, atau bahkan ketidaknyamanan dalam berinteraksi dengan teks berbahasa asing.

Latar belakang ini juga mencakup peran penting guru dan metode pengajaran dalam membentuk minat baca siswa. Guru Bahasa Inggris di SMP memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang merangsang minat baca, memilih materi yang relevan dan menarik, serta menerapkan metode pengajaran project based learning yang memotivasi siswa untuk membaca dengan antusias.

Penggunaan media berbasis PBL ini memungkinkan pembelajaran berpusat pada siswa dan merangsang proses nalar siswa. Problem Based Learning (PBL)(Anugraheni, 2018) merupakan model pembelajaran dimana siswa dihadapkan pada masalah kehidupan nyata (kontekstual) dari lingkungan sehingga mampu meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan nalar kritis siswa.

Selain menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, bisa menambah bantuan media belajar. Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar mampu membangkitkan minat dan keinginan yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar membaca serta pengaruh psikologis terhadap pembelajar.

Uraian diatas selanjutnya dapat diarahkan untuk mengeksplorasi strategi yang efektif dalam meningkatkan minat baca siswa di mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP. Implikasi praktis dari penelitian tersebut dapat memberikan panduan berharga bagi para guru, pembuat kebijakan, dan stakeholder pendidikan untuk mengembangkan pendekatan yang lebih efektif dan berkelanjutan dalam meningkatkan minat baca siswa pada tingkat pendidikan menengah.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan motivasi membaca. Penelitian siklus 2 dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Agustus 2023. Penelitian ini lakukan pada tahun ajaran 2023/2024 semester 1.

Peneliti melakukan observasi dengan sasaran pengamatan terkait kegiatan yang dilakukan siswa serta mengamati guru dalam pengelolaan kelas menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Pengumpulan data dilaksanakan sebagai “participant observation” (observasi berperan serta).

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti melakukan wawancancara kepada guru yang sudah dipilih atau guru kelas. Data yang diperoleh dari wawancara berguna untuk mencari masalah yang dihadapi siswa selama pembelajaran serta tentang cara guru mengajar selama proses pembelajaran berlangsung.

Peneliti melakukan observasi kepada siswa untuk mengumpulkan data terkait kesulitan yang dialami siswa saat melakukan aktivitas belajar. Peneliti juga melakukan observasi kepada guru terkait model pembelajaran yang digunakan untuk menghadapi permasalahan yang dirasakan siswa selama belajar.

Observasi dilaksanakan di kelas dengan sasaran pengamatan, yakni aktivitas siswa selama proses pembelajaran dan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Data dan hasil yang diperoleh dari penelitian dapat dijadikan acuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

Tabel 1 : Kualifikasi Hasil Observasi dan Hasil Angket Motivasi Belajar Membaca

No

Persentase

Kategori

1.

81% - 100%

Sangat Baik

2.

61% - 80%

Baik

3.

41% - 60%

Cukup

4.

21% - 40%

Rendah

5.

0% - 20%

Sangat Rendah

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru

Hasil Observasi dan wawancara terkait informasi kepada guru kelas. Peneliti menemukan problematika terkait hambatan terhadap membaca di kelas VIII. Siswa kurang memiliki motivasi dan minat belajar membaca terhadap mata pelajaran bahasa Inggris. Hal ini terlihat kondisi siswa ketika berada dalam ruangan kurang kurang begitu merespon dengan baik komunikasi guru.

Adanya kejadian peneliti ingin membuaat rancangan pembelajaran menggunakan dua siklus Pertama, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, media ajar, bahan pembelajaran, lembar kuis siswa, soal evaluasi. Dalam hal ini peneliti menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk mengatasi problematika tersebut.

Penelitian melaksananak siklus Pertama hari Kamis 31 Agustuts 2023 selama 4x35 menit. Kegiatan belajar mengajar dipandu oleh guru dengan pemberian masalah. Masalah yang diberikan harus diselesaikan oleh siswa dengan menggunakan metode diskusi kelompok.

Ketika berdiskusi kelompok guru bertanya jawab dengan siswa. Siswa akan membaca materi yang ada pada bahan ajar secara bersama guna menemukan solusi dari masalah yang sudah diberikan guru. Ketika sudah menemukan maka langkah berikutnya mereka mempersentasikan di depan kelas bersama teman kelompoknya. Guru dan siswa membuat kesimpulan terkait materi yang sudah dipelajari. Siswa mengerjakan soal evaluasi dan refleksi yang sudah dipersiapkan guru.

Observasi kegiatan ini dengan melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran siswa. Dalam hal ini menemukan problematika tentang motivasi dan minat yang rendah ketika siswa melakukan proses khususnya dalam membaca. Diperoleh 11 {(49%) siswa dari 30 siswa yang memiliki motivasi dibading 7 siswa (30%) yang mempunyai motivasi dan minat saat sebelum ada tindakan.

Kendala yang terjadi pada siklus I sebagai bahan evaluasi peneliti supaya siklus II bisa dilaksanakan dengan lebih baik. Peneliti membuat materi ajar dan lembar peserta didik yang dikemas menjadi baik agar terkesan untuk membaca. Dalam hal ini peneliti akan memberikan reward.

Tabel 2 : Peningkatan Motivasi Membaca Siswa Pra Siklus - Siklus I

No

Tahap

Persentase Peningkatan

Kategori

1.

Pra Siklus

30%

Rendah

2.

Siklus I

49%

Cukup

Peneliti melakukan siklus II pada hari hari Kamis, 2 November 2023 selama 4x35 menit. Peneliti sudah memperbaiki bahan ajar dan lembar peserta didik pada siklus II ini agar lebih menarik siswa dalam membaca. Peneliti memperbaiki siklus II dengan harapan siswa memiliki peningkatan motivasi belajar membaca. Proses kegiatan pada siklus II diawali dengan penyajian masalah yang diberikan oleh guru.

Siswa berdiskusi kelompok membahas masalah serta mencari solusi. Guru dan siswa melakukan tanya jawab. Siswa juga membaca bahan ajar yang berisi materi serta lembar peserta didik yang sudah disiapkan guru. Siswa Bersama kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan hasil karya yang sudah dibuat.

Guru bersama murid membuat kesimpulan terkait pelajaran yang sudah dipelajari dan mengerjakan soal evaluasi serta refleksi. Pelaksanaan siklus II ini siswa memiliki peningkatan motivasi membaca dan saat membaca materi di lembar kerja peserta didik.

Perbandingan motivasi membaca dan menulis pada siklus I dan siklus 2 terlihat jelas. Motivasi membaca dan menulis pada siklus I terdapat 11 siswa (49%) meningkat di siklus II menjadi 19 siswa (83%) dari 23 siswa.

Berikut ini diagaram perbandingan peningkatan motivasi membaca dan menulis tahap prasiklus dan siklus I: Tabel 3 : Peningkatan Motivasi Membaca dan Menulis Siswa Siklus I - Siklus II

No

Tahap

Persentase

Kategori

1.

Siklus I

49%

Rendah

2.

Siklus II

83%

Sangat Baik

Setelah peneliti melakukan kegiatan siklus I dan silus II terlihat hasil bahwa siswa kelas 3B SD N Grojogan mengalami peningkatan motivasi membaca dan menulis dengan jelas. Peningkatan pesat ini membuat peneliti dapat mencapai tujuan yang telah dibuat dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).Berikut ini diagaram peningkatan motivasi membaca dan menulis menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

Diagram
Diagram

Hasil diagram menunjukkan bahwa peningkatan motivasi membaca dimulai dari prasiklus yaitu 30% (rendah). Kemudian peneliti melanjutkan tahap siklus I dengan tindakan yang mengalami peningkatan 19% berubah menjadi 49% (rendah).

Peneliti melakukan perbaikan pada siklus II yang menghasilkan peningkatan 34% berubah menjadi 83% (sangat baik). Perubahan peningkatan motivasi ini terjadi sangat cepat. Model pembelajaran yang digunakan dapat meningkatan motivasi siswa lebih aktif dan berkembang dalam belajar membaca.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian dan hasil analisis data, peneliti menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam memahami bacaan Descriptive Texts pada siswa kelas VIII SMPN 2 Kramatmulya Kabupaten Kuninggan Tahun Pelajaran 2023/2024 pada materi Descriptive Texts.

Siswa mengalami peningkatan motivasi membaca sesuai dengan target peniliti. Saat dilakukan awal prasiklus terdapat 30% siswa yang memiliki motivasi membaca dan menulis, setelah menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada siklus I meningkat menjadi 49% siswa.

Setelah memperbaiki dan merefleksi siklus I peneliti melanjutkan pada siklus 2 dengan hasil peningkatan 83% siswa memiliki motivasi membaca dan menulis. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang digunakan dapat mendorong siswa memiliki motivasi yang lebih tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Anugraheni. (2018). Meta Analisis Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis di Sekolah Dasar.  A Journal of Language, Literature, Culture, and Education POLYGLOT , 1(14).

Arendra, S. S. (2016). Hubungan antara motivasi berprestasi dengan minat membaca buku pada siswa SMA Negeri 2 Klaten. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Gusti, O. I., Putu, A., Sari, N., Stah, P., Mpu, N., & Singaraja, K. (n.d.). TANTANGAN DAN SOLUSI DALAM MENGINTEGRASIKAN BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS.

IRWAN P RATU BANGSAWAN. (2023). Mengembangkan Minat baca siswa. PT Pustaka Adhikara Mediatama.

Minat Baca, P. (2014). Pembinaan Minat Baca.

Srihartati, Y., Nisa, K., Kunci, K., Dasar, L., Baca, M., & Riadusshalihin NW, S. M. (2023). Hubungan Program Literasi Dasar Dengan Minat Baca Siswa. Journal of Classroom Action Research, 5(2). https://doi.org/10.29303/jcar.v5i2.3263

Ujang Jamaludin, Sigit Setiawan, Tiara Nisa, Maylan Qorina, & Alma Maulida. (2023). PERAN POJOK BACA TERHADAP KEEFEKTIFAN MINAT BACA SISWA. Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri, 9(2), 3392–3400.

Editor: Iyan Irwandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x