PKB Majalengka Sodorkan 9 Gagasan Calon Kepala Daerah di Pilkada Serentak 2024

- 21 April 2024, 02:27 WIB
Ketua DPC PKB Majalengka Juhana Zulfan didampingi Sekretaris DPC PKB Aan Subarnas tengah memberikan materi dihadapan kader PKB di kantor DPC PKB setempat
Ketua DPC PKB Majalengka Juhana Zulfan didampingi Sekretaris DPC PKB Aan Subarnas tengah memberikan materi dihadapan kader PKB di kantor DPC PKB setempat /Jejep/

KABARCIREBON-Jajaran pengurus DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Majalengka menyodorkan 9 poin konsep esensial bagi calon kepala daerah yang ingin memimpin Majalengka ke arah yang lebih baik.Ide atau gagasan itu dicetuskan oleh Ketua DPC PKB Majalengka Kombes Pol (Purn) Dr. H. Juhana Zulfan, MM. 

Menurut Ketua Umum Komunikasi Alumni Babakan (Makom Albab), ada 9 poin penting yang perlu dipahami dan dijadikan pertimbangkan bagi para calon pemimpin daerah di Majalengka.

Pertama, harus mampu mendesain visi, misi, tujuan dan strategi yang komprehensif minimalnya dalam jangka 5 tahun kedepan 

"Langkahnya dengan menerapkan analisis SWOT, guna menentukan perencanaan program yang tepat sasaran sesuai skala prioritas, "ungkap alumni Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy Babakan Ciwaringin Cirebon ini.

Baca Juga: Jelang Pilkada Serentak 2024, 3 Kader Banteng Majalengka Berebut Rekomendasi DPP 

Kedua, lanjut dia, calon pemimpin harus cerdas dalam menangkap berbagai peluang. Contohnya pengelolaan Bandara Internasional Kertajati dengan melibatkan masyarakat dan pemerintah daerah.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan cara menarik para investor agar bandara terbesar kedua di Indonesia ini, kehadirannya dapat memberi kontribusi nyata dalam peningkatan PAD. Termasuk dapat memberikan maslahat bagi masyarakat Majalengka pada khususnya.

"Poin ketiga, calon kepala daerah harus mampu merespon dan menangkap peluang dengan munculnya perusahaan-perusahan di daerah. Dengan cara merumuskan secara konfrehenship mengenai penataan kawasan industri  dengan mempertimbangkan amdal lalin (analisa mengenai dampak lingkungan dan lalu lintas). Sekaligus penataan kawasan berimbang dan proporsional.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Kuningan dengan Keindahan Alam yang Begitu Memesona

Disamping itu pula, para calon pemimpin perlu membuat payung hukum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Seperti perlindungan bagi tenaga kerja lokal, pendidikan keterampilan, pengelolaan dana CSR secara transparan, pengelolaan limbah industri untuk peningkatan peran usaha koperasi dan UKM, dan lain-lain.

"Keempat, peningkatan sektor wisata yang belum terkelola dengan baik, serta sektor-sektor lainnya seperti: pendidikan, kesehatan, budaya dan olahraga," jelasnya.

Selanjutnya poin kelima, lanjut dia, perlu adanya antisipasi dan solusi terhadap beragam tantangan yang bakal terjadi di masa kini dan masa depan.

Langkah antisipatif ini diperlukan untuk menghadapi beragam tantangan yang rumit. Contohnya ketidakstabilan harga komoditas pertanian, peternakan, perikanan, kesulitan pupuk, pelambatan ekonomi, maupun penanganan pengangguran yang tinggi.

Baca Juga: 2 Tahun KBM SMAN Depok Kab.Cirebon Terpaksa di Rumah Kades, KCD Pendidikan wilayah X Jabar Jangan Tutup Mata

Poin keenam, calon bupati harus berjiwa visioner dan berjiwa situasional. Pemimpin visioner itu akan memberikan pemikiran yang jauh kedepan.Sedangkan kepemimpin situasional, berjiwa demokratis, mampu bekerjasama dengan seluruh stake holder dan unsur-unsur masyarakat lainnya.

"Nah, nantinya diharapkan dapat melaksanakan pembangunan secara gotong royong dan menghasilkan solusi-solusi atas masalah yang terjadi,"tegas Juhana saat menjadi pemateri dalam kegiatan temu alumni Himpunan Mahasiswa Majalengka (Himmaka) Cirebon di salah satu rumah makan di Majalengka.

Baca Juga: Relawan Damar Hits Dorong Dani Mardani Maju di Pilwalkot Cirebon

Tak hanya itu, sambungnya, poin ketujuh calon pemimpin harus memiliki rekam jejak yang bagus. Di antaranya yang harus dikuliti itu terkait identitas pribadinya, kredibilitas, latar belakang pendidikan, pengalaman, dan prestasinya.

Kedelapan, calon pemimpin harus memiliki komitmen moral yang kuat, karena kepala daerah adalah figur yang harus menjadi suri taladan bagi seluruh lapisan masyarakat Majalengka. Jangan sampai calon kepala daerah hobi kegiatan yang dinilai negatif oleh masyarakat.

"Nah, terakhir ini menjadi poin kunci dalam membangun Majalengka, yakni harus memiliki tekad yang kuat untuk meningkatkan kepatuhan hukum, bebas dari praktek KKN yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,"ucapnya.

Baca Juga: Pj Wali Kota Cirebon Tinjau Proses Pembangunan Rutilahu Bersama Jabar Bergerak

Melalui sembilan poin gagasanbyang disodorkan itu, lanjut Juhana, melahirkan calon pemimpin berintegritas dan  mampu membawa Majalengka maju dan sejahtera lahir bathin. Sehingga kehadirannya dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat secara merata. ***

Editor: Jejep Falahul Alam

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah