Sementara itu, Phil Rickard, CEO dan Pendiri SAWA, menekankan, dengan dukungan dari Asosiasi Biochar Indonesia dan kolaborasi pihaknya dengan Offset8. Pabrik ini menandai langkah pertama Sawa dalam komitmen pihaknya melawan perubahan iklim dengan menggunakan teknologi penangkapan karbon untuk mengubah limbah pertanian menjadi Biochar.
"Inisiatif ini juga mengatasi masalah ketahanan pangan global yang mendesak dengan menghasilkan bahan pembenah tanah yang berharga,"tuturnya.
Baca Juga: KPU Resmi Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Kesempatan Emas untuk Terlibat dalam Demokrasi Lokal
Meningkatkan Dampak Lingkungan Melalui Biochar
Perlu diketahui, pada awal tahun 2022, SAWA memimpin bidang teknologi penghilangan karbon berbasis Biochar di Indonesia.
Dengan mengintegrasikan teknologi mutakhir dengan praktik berkelanjutan, SAWA berdedikasi untuk mencapai tujuan lingkungan hidup Indonesia dan memperkuat perjuangan global melawan perubahan iklim.
SAWA menyadari peran penting Biochar dalam meningkatkan kualitas produk pertanian masyarakat sekaligus membantu Indonesia dalam memenuhi target pengurangan emisinya.
Diproduksi melalui dekomposisi termal bahan organik yang terkendali, Biochar terkenal akan kegunaannya dalam pengayaan tanah dan penyerapan karbon.
Ketika dikombinasikan dengan pupuk organik, Biochar dapat secara signifikan meningkatkan kualitas produk pertanian, sehingga meningkatkan kesehatan tanah, meningkatkan hasil panen, dan berkontribusi terhadap tujuan pengurangan emisi Indonesia dengan cara yang berdampak nyata dan praktis.