Ini yang Dilakukan Kapolres Indramayu untuk Gadis Viral, Donang Menangis Terima Gerobak ES Komplit

- 6 Juni 2024, 10:16 WIB
Kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar saat memberikan bantuan berupa gerobak es kepada gadis viral Sopyah di depan rumahnya di Blok Bong, Kelurahan Lemahmekar, Kabupaten Indramayu, Rabu (5/6/2024) sore.
Kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar saat memberikan bantuan berupa gerobak es kepada gadis viral Sopyah di depan rumahnya di Blok Bong, Kelurahan Lemahmekar, Kabupaten Indramayu, Rabu (5/6/2024) sore. /Foto/Udi/KC/

KABARCIREBON - Kapolrers Indramayu AKBP M Fahri Siregar memberikan langsung gerobak dorong kepada gadis viral Sopyah Supriatin (22 tahun) warga Blok Bong, Kelurahan Lemahmekar, Kabupaten Indramayu, Rabu (5/6/2024) sore.

Donang panggilan akrab gadis itu tak tertahankan harunya, dia menangis mengucapkan terima kasih kepada Kapolres. Donang beralasan akan menjalankan amanah itu untuk berjualan es teh menggunakan gerobak dorong demi menyambung hidupnya dan menghidupi dua adiknya.

Donong lalu mendekati gerobak es teh, berikut perlengkapan dan bahan-bahan tersebut mengajak Kapolres dan dua adiknya untuk berfoto bersama sebagai tanda kenangan.

Baca Juga: 5 Daftar Destinasi Wisata Bandung yang Lagi Hits dan Cocok untuk Dikunjungi Wisatawan Saat Liburan Tiba

"Terima kasih bapak Kapolres Fahri yang sudah memberikan gerobak es dengan peralatan yang komplit ini. Besok saya akan jualan," kata Sopyah.

Seperti diketahui, sejak beberapa waktu terakhir, kisah Sopyah viral bahkan menyedot perhatian masyarakat luas. Pasalnya, gadis muda ini terpaksa harus menyamar menjadi laki-laki agar bisa diterima kerja menjadi kuli bangunan demi menghidupi adiknya, Samsul Ramadan (15 tahun).

Samsul sejak setahun terakhir ini terpaksa putus sekolah saat duduk di kelas delapan SMP. Meski sekolah gratis, namun dia tetap butuh biaya untuk ongkos dan perlengkapan sekolah serta satu adik perempuan lainnya bernama Juwita (11 tahun).Hal ini membuat Donang tak memiliki pilihan lain selain menjadi kuli bangunan. Pekerjaan ini demi mendapat uang.

Baca Juga: Apa Sih yang Membedakan Empal Gentong Kuliner Khas Cirebon dengan Empal Asem? Begini Ulasannya

Semula, Sopyah kerap mendapat penolakan saat hendak ikut bekerja menjadi kuli bangunan. Karena seorang perempuan. Dari itu, dia nekat memangkas rambut panjangnya hingga menjadi pendek seperti laki-laki. Termasuk cara berpakaiannya.

"Yang penting adik saya bisa makan. Pekerjaan ini saya lakukan setelah ibu meninggal setahun lalu karena penyakit kunker payudara, bapak entah kemana. Rumah orang tua dijual untuk berobat ibu saya. Sekarang, saya dan adik adik tidur diatas kuburan," papanya.

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah