136 Santri Ponpes Bina Insan Mulia Diterima di Berbagai Kampus Internasional Lewat Jalur Beasiswa dan Prestasi

- 30 Juni 2024, 21:17 WIB
Suasana prosesi wisuda Pesantren Bina Insan Mulia.
Suasana prosesi wisuda Pesantren Bina Insan Mulia. /IST /

KABARCIREBON - Sebanyak 136 dari 306 alumni Pesantren Bina Insan Mulia yang diwisuda tahun ini berhasil diterima di berbagai kampus internasional di berbagai negara. Mayoritas dari mereka memperoleh kesempatan melalui jalur beasiswa, kerjasama MOU, dan prestasi akademik.

Ini berarti hampir 50 persen dari total lulusan Pesantren Bina Insan Mulia tahun ini akan melanjutkan pendidikan di luar negeri. Acara wisuda pun berlangsung megah, di Grand Ballroom Aston Hotel Cirebon, belum lama ini.

Para wisudawan berasal dari SMK Bina Insan Mulia, Madrasah Aliyah Unggulan Bertaraf Internasional (MAUBI), dan SMA Unggulan Bertaraf Internasional Bina Insan Mulia. Mereka akan melanjutkan studi di Mesir, Tunisia, Maroko, Turki, China, Taiwan, Jepang, Singapura, Jerman, Korea, Kanada, dan Malaysia.

Baca Juga: Ide Anyar Nih Jualan Kue Tradisional Murah-Meriah: Modal Pas-pasan Untungnya Lumayanan!

Sebanyak 8 santri akan melanjutkan studi di Universitas Al-Qorowiyyin Casablanca, Maroko, melalui jalur beasiswa dengan jurusan Dirasah Islamiyah. Universitas ini diakui UNESCO sebagai universitas tertua di dunia yang didirikan pada tahun 859 M.

Tahun ini juga, 16 alumni diterima di Universitas Al-Azhar Kairo, meskipun jumlah ini sedikit berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Mereka diterima melalui jalur beasiswa pendidikan dan telah lulus ujian Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab (Pushiba), dengan jurusan Syariah wal Qanun, Ushuluddin, dan Syariah Islamiyah.

Tunisia juga menjadi tujuan populer bagi alumni Pesantren Bina Insan Mulia, dengan 18 alumni melanjutkan studi di Universitas Az-Zaitunah melalui jalur MOU dan beasiswa. Meskipun jumlah ini menurun dari 26 santri pada tahun sebelumnya, universitas ini terkenal melahirkan tokoh besar seperti Ibnu Khaldun dan Muhammad Thahir bin ‘Asyur.

Baca Juga: Mundur dari PDIP, Suhendrik Maju di Pilwalkot Cirebon Melalui Gerindra

Jumlah alumni yang melanjutkan ke Australia meningkat menjadi 5 orang tahun ini. Mereka akan belajar di Queensland Academy of Technology (QAT), Melbourne University, dan Kaplan Business School, dengan jurusan seperti IT, Hospitality, Psychology, dan Business Management.

Nanyang Technological University Singapore juga menarik minat 1 alumnus SMA Unggulan Bertaraf Internasional Bina Insan Mulia 2, yang masuk melalui jalur prestasi akademik dengan jurusan Information Technology. Sementara itu, 1 alumnus lainnya diterima di Ontario Tech University of Canada untuk jurusan Film & Animation, juga melalui jalur prestasi akademik.

Sebanyak 31 santri akan melanjutkan studi ke berbagai kampus di Jerman melalui jalur beasiswa pendidikan, termasuk Technische Universität Chemnitz, International University of Applied Sciences, University of Technology of Munich, RWTH Aachen University, dan Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule Aachen. Jurusan yang paling diminati antara lain Engineering, IT, dan E-commerce.

Baca Juga: Empat Jajanan Jadul yang Masih Eksis Banyak Digemari, Teman Ngopi: Ide Cerdas Nih Buat Jualan Kalian!

Di Turki, 22 alumni akan belajar di beberapa kampus melalui jalur mandiri dan subsidi pemerintah, seperti Hacettepe University of Ankara, Istanbul University, Bandirma University, Sakarya University, dan Dokuz Eylül University. Jurusan yang mereka pilih beragam, seperti Human Science, IT, Teknik Mesin, Health Management, dan Kedokteran.

Peminat studi di Taiwan juga meningkat, dengan 25 santri melanjutkan studi di Jiangsu Agri-animal Husbandry Vocational College (JSAHVC), Fooyin University, dan National Yunlin University of Science and Technology. Mereka diterima melalui jalur prestasi akademik dan mandiri, dengan jurusan seperti IT, Biotechnology, Tourism, Health and Beauty, Business & Management, Engineering, dan E-commerce.

Korea Selatan menarik 5 santri yang akan melanjutkan studi di Korea National Open University dengan jurusan Business & Management melalui jalur mandiri. Sementara itu, 2 santri akan melanjutkan studi di Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) dan Asia Pacific International University dengan jurusan IT dan Kedokteran.

Baca Juga: Banyak SKPD Belum Melakukan Pekerjaan Pembangunan, Serapan APBD di Kabupaten Cirebon Masih Rendah

Jumlah santri yang melanjutkan studi ke Jepang juga bertambah tahun ini, dengan 1 orang akan belajar di Tokyo University of Technology dan 1 orang di Tohoku University, keduanya melalui jalur mandiri dengan jurusan Economy & Business dan Engineering.

Saat ini, total alumni Pesantren Bina Insan Mulia yang sedang menempuh studi S1 dan S2 di luar negeri mencapai 542 orang. Dengan penambahan alumni tahun ini, totalnya menjadi 678 orang. Di dalam negeri, terdapat 920 alumni yang tengah menempuh studi S1 dan S2.

Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia, KH. Imam Jazuli, dalam pesannya kepada para wisudawan, menekankan pentingnya pendidikan untuk masa depan Indonesia. 

Baca Juga: Kerap 'Belanja Masalah' ke Masyarakat, Efendi Edo: Kalau Jadi Wali Kota Tinggal Direalisasikan

"Kita punya harapan besar untuk mengubah Indonesia menjadi negara yang maju, produktif, dan terdepan pada tahun 2028," ujarnya. 

Ia juga menyampaikan, jika dulu Soekarno ingin mengubah dunia dengan 10 pemuda, maka dirinya tidak seberani Soekarno. Tapi, berikan kepadanya 2000 pemuda hebat, dan dirinya akan mengubah Indonesia.

Kiai Imam Jazuli juga berharap pada tahun 2028 nanti, lebih dari 1000 sarjana dari santri Bina Insan Mulia akan lulus dari kampus terbaik di luar negeri, dan 1000 sarjana lagi dari kampus terbaik di dalam negeri. 

Baca Juga: Serunya Nikmati Liburan Sekolah Dengan Naik Kereta Api

"Dulu, orang bilang saya berilusi, tetapi hari ini saya melihat target 2000 sarjana dari Bina Insan Mulia tahun 2028 adalah sebuah visi nyata," ungkapnya penuh semangat.

KH. Imam Jazuli juga mengajak para wali santri untuk mendukung target pesantren karena kontribusi mereka sangat penting bagi masa depan Indonesia. Katena, kata dia, syarat agar Indonesia menjadi negara maju adalah kualitas SDM-nya, dan cara untuk mencapainya adalah dengan belajar langsung dari negara-negara yang sudah maju. 

“Taiwan dan China, misalnya, telah mengirim pemudanya sejak tahun 1990 ke Amerika untuk belajar teknologi, dan kini mereka menikmati hasil dengan SDM yang berkualitas di bidang teknologi," ujar Kiai Imam Jazuli.(Ismail)

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah