Dorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat, Kawasan Kertajati Aero City Akan Segera Diwujudkan

10 Desember 2023, 19:56 WIB
Dorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat, Kawasan Kertajati Aero City Akan Segera Diwujudkan /Foto/Tati/KC/

KABARCIREBON - BIJB Aero City segera membangun kawasan Kertajati Aero City. Pembangunan kontruksi sebagian ditargetkan dimulai pada tahun 2024 di luar kawasan lahan sekitar 3.418 hektar yang lokasinya bersebelahan dengan Bandara Internsional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka.

Direktur BIJB Aero City Sri Pujiyati mengungkapkan, sebagian lahan untuk kawasan Aero City di Kertajati tersebut sudah dibebaskan pihak perusahaan, sehingga untuk tahap pertama pembangunan sudah bisa dimulai.

Pada kawasan tersebut akan berdiri area industri, perkantoran, hotel, parumhan, apartemen, Rumah Sakit, sekolah hingga Perguruan Tinggi dan sebagiannya kawasannya akan saling terintegrasi termasuk ke BIJB Kertajati di Tol Cisumdawu maupun Tol Cipali.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Bakso yang Mantul di Sawangan Magelang, Ada Pilihan Bakso Muladi dan Bakso Yu Nani

"Karena itu, tahap pertama yang dibangun adalah yang sekarang sama anak usaha kami Grand Kertajati Aerocity. Untuk tahap pertama mengelola 300 hektar wilayah yang dikelola PT PPro BIJB Aerocity Development (PT PBAD)," ungkap Puji panggilan akrabnya Sri Pujiyati pada Minggu, 10 Desember 2023.

PT BIJB Aerocity menyediakan infrastruktur dan utilitas kawasan, untuk pembangunan infrastruktur bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, melalui skema obligasi daerah. Ini katanya baru pertama kali dicoba oleh Kementrian keuangan.

“Percobaan pertamanya di Jawa Barat, salah satunya di BIJB Aerocity.” ungkapnya.

Baca Juga: HBC Borong Tiga Gelar dalam Honda 3S Contest, Fauzi dari Honda Eiyu Indramayu Peringkat Ketiga Kategori CCO

Menurutnya obligasi daerah saat inisedang berjalan, harapannya di Tahun 2024 sudah dimulai dan proses pembebasan lahan untuk kebutuhan jalan utama sudah bisa jalan.

Sedangkan untuk konstruksi sendiri, PT PBAD menargetkan tahun 2025 sudah di mulai.

“Progres pembangunan sempat sedikit terhenti dan sekarang baru dimulai lagi setelah pandemi dan setelah bandara beroperasi kembali. “ demikian kata Puji.

Baca Juga: B2SA Membentuk Generasi Sehat, Aktif dan Produktif

Selain itu yang saat ini sedang dalam proses penjajakan adalah pemindahan PT DI dan Pindad sesuai dengan arahan Pak Presiden.

Prosesnya diharapkan bisa dilakukan dengan lebih cepat sesuai target di tahun yang sama di Tahun 2024. Untuk lokasi pemindahan kedua perusahaana ini rencananya berada di cluster yang dinamai Aerospace Park.

“Rencananya dimulai di tahun 2024 kalau mengikuti arahan Presiden yang secepatnya.Ini sekarang masih berproses mencoba menyambungkan semua pihak terutama soal pendanaannya .” kata Puji yang menurutnya saham di PT PBAD salah satu pemiliknya adalah orang Malaysia.

Baca Juga: Sekda Kuningan Apresiasi Layanan Bappenda di Car Free Day

Puji menyebutkan hingga sekarang pihaknya masih terus membangun komunikasi dengan para investor untuk membangun sejumlah utilitas lainnya seperti IT, energi, air.

“Untuk utilitas kita sedang mengejar yang sifatnya hijau karena salah satu visi kawasan adalah hijau,” ungpa Puji yang menyukai sebuah akwasan yang ramah lingkungan dan asri.

Menurutnya, untuk energi pihaknya akan mengejar solar (sinar matahari) yang rencananya pengerjaanya akan bekerjasama dengan anak usaha BUMD Jabar Juga, PT MUJI, anak usaha Migas Utama Jabar. Ada juga katanya tawaran dari Jepang untuk solar panelnya.

Baca Juga: Ratusan Pesilat PBSS Kuningan Deklarasikan Dukungan pada Calon Anggota DPR RI, Arya Permana Graha

Untuk air akan menggunakan pengolahan air permukaan dan sekaligus mencari partner untuk pengelolaan air limbah kawasan, untuk air sudah ada calon investor asal Indonesia

Sedangkan sumber air akan memanfaatkan sumber air permukaan dari Cimanuk yang sumber utamanya di suplai dari Jati Gede. Puji mengaku mengusahakan semaksimal mungkin tidak menggunakan air bawah tanah .

Diapun ingin memastikan bahwa apa yang dilakukan oleh perusahaan yang dipimpinnya bisa membantu menaikkan ekonomi masyarakat Majalengka dan wilayah sekitar.

Baca Juga: Konferensi PWI Kuningan Diikuti 5 Kandidat Ketua Periode 2023-2026

Rencananya ini akan kita tuangkan dalam SOP yang sekarang masih on progress. Tentang pelibatan warga lokal, porsi UMKM, dan lain lain.

“Intinya sebagai anak usaha BUMD, ada porsi pelayanan pada masyarakat.” katanya.

Ditanya perihal kemungkinan banyaknya investor yang terlibat hingga berdampak pada kepemilikan saham BUMD, Puji mengatakan, sesuai dengan UU terkait BUMN BUMD, anak usaha BUMD wajib kepemilikan sahamnya sebesar 70% .

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Bakso yang Murmer di Mertoyudan Magelang, Silakan Coba Bakso Diva dan Bakso Selera

“Kami tidak mungkin menjual saham mayoritas kami ke pihak lain, tetap saham BUMD harus 70 persenan,” ungkapnya.

Hal ini pula menurutnya yang perlu didorong bersama agar peningkatan kawasan Rebana bisa dirasakan oleh warga masyarakat.

Makanya menurut Puji salah satu rencana di dalam kawasan juga adalah mendirikan sekolah/universitas, membangun fasilitas publik seperti Rumah Sakit dan lain - lain

Baca Juga: Utusan Poitieres University Prancis Beri Materi di Kuliah Umum UGJ Cirebon

“Intinya kami sebagai anak usaha BUMD, sedang berusaha menerjemahkan mengapa kawasan ini perlu dikelola oleh anak usaha BUMD,” kata Puji yang sedang mencoba merumuskan, fasilitas publik yang bisa diakses semua, seperti jalan dan transportasi publik yang bisa diakses semua, ada kewajiban pelibatan warga sekitar dan kewajiban melakukan seeding/pelibatan UMKM/menyediakan space untuk UMKM di dalam bisnis.(Tati/KC)***

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler