KABARCIREBON - PT Pertamina (Persero) mengubah cara bisnisnya menjadi Green Opretion dengan menggunakan parameter Environment Social Governance (ESG). Hal itu dilakukan guna mendukung upaya menuju Net Zero Emission (NZE).
Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, dalam rencana umum Energi Nasional, hingga tahun 2060, komponen minyak dan gas dalam bauran energi terus menurun namun masih tetap dibutuhkan.
"Terlebih dari mayoritas kebutuhan energi untuk transportasi dan industri masih dari energi fosil, karenanya kita masih tetap mensuport pemerintah untuk meningkatkan produksi migas di mana minyak ditargetkan meningkat menjadi 1 juta barel per hari dan gas juga meningkat 12 BSCFD," ungkap Nicke dalam keterangannya yang diterima kabarcirebon.com pada Selasa, 16 Mei 2023.
Akan tetapi, lanjut Nicke, dalam mendukung upaya menuju NZE, Pertamina mengubah cara bisnisnya menjadi Green Operation."Hal ini dilakukan dengan menggunakan parameter ESG," katanya.
Nicke melanjutkan, dengan menggunakan konsep ESG ini, harus ada tiga cakupan untuk mengurangi karbon. Pertama, mengurangi penggunan peralatan yang sudah tidak efesien dengan melakukan peremajaan, agar lebih hemat bahan baku.
Selain itu, energi gas buang yang selama ini terbuang ke udara dan menimbulkan polusi, saat ini diproses menjadi energi.