Network
KABARCIREBON - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) terus mendorong para pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) maupun Pelaku Wisata di daerah untuk mendapatkan hak kekayaan intelektual (HKI). Sampai dengan 2024 , khususnya di Jawa Barat (Jabar) sudah ada 10 yang terdaftar dalam potensi intelektual untuk indikasi geogerafis.
Kepala Kantor wilayah Kumham Jabar, R.Andika Dwi Prasetya mengungkapkan, pihaknya terus mendorng pelaku UKM dan Pemerintah Daerah (Pemda) pada wilayah Cirebon ini untuk terdaftar dalam Potensi Intelektual Indikasi Geogerafis.
"Sampai saat ini untuk potensi intelektual telah ada 10 yang terdaftar dalam Indikasi Geogerafis, dan ini resmi teregrestrsi di Direktorat Jendral kami. Pada tahun ini juga masih ada 10 potensi lain yang akan terus kita dorong untuk mendapatkan HKI," ungkap Andika di sela-sela kegiatan Sosialisasi dan Promosi Merek Kolektif dan Indikasi Geogerafis di salah satu hotel di Linggarjati Kuningan Selasa, 5 Maret 2024.
Lebih lanjut dikatakan, Indikasi Geogerafis merupakan tanda yang menunjukan daerah asal sesuatu barang atau produk. Karena faktor lingkungan geogerafis yang memberikan reputasi, kualitas dan karakter tertentu pada barang maupun produk yang dihasilkan.
"Karena itu, sebagai bagian dari Kekayaan Intelektual Komunal ini juga dapat dimamfaatkam oleh masyarakat maupun masing-masing Pemda di Jabar, dan kami akan terus berupaya meningkatkan Indikasi Geografis terdaftar di Jawa Barat," katanya.
Semetara dari 10 Indikasi Geogerafis yang telah terdaftar di Jabar itu terdiri dari, Ubi Cilembu Sumedang, Sawo Sukatil Sumedang.
Baca Juga: Wahyudi Laeli: Anak Muda Sudah Paham Politik Secara Positif
Tembakau Hitam Sumedang, Kopi Java Preanger Jawa Barat, Teh Java Preanger Jawa Barat, Kopi Robusta Bogor, Kopi Java Robusta Sukapura Tasikmalaya.Beras Padan wangi Cianjur dan Batik Complongan Indramayu.***
