Selain menghasilkan gula dari lahan tebu yang ada, lebih lanjut Karpo menambahkan, group RNI juga telah mendapatkan penugasan untuk melakukan impor gula sebanyak 100 ribu ton yang akan dibagi tiga yaitu untuk RNI 1, RNI 2, dan PG Candi Baru.
"Namun, komposisi impor tersebut masih belum diketahui karena persetujuan impornya belum turun," imbuhnya.
Baca Juga: Besok Jumat Halalbihalal Alumni PMII Digelar, Dipastikan Tidak Ada Agenda Politik
Dengan dimulainya proses giling tebu dan penugasan impor, Karpo berharap dapat meningkatkan pasokan gula pasir di pasar dan mencegah lonjakan harga. Karena, produksi gula di Jawa Barat masih belum mampu memenuhi kebutuhan sendiri.
"Kebutuhan gula di Jawa Barat mencapai 600 ribu ton, sedangkan produksi PG hanya 86 ribu ton. Untuk memenuhi kebutuhan gula di Jawa Barat, juga dibantu oleh pabrik gula di Lampung,"
Saat ini, Karpo menjelaskan, minat petani untuk menanam kembali tebu cukup tinggi, terutama karena harga gula yang tinggi dan minim risiko.
Baca Juga: Komisi I DPRD Kota Cirebon Minta 3 Dinas Ini Tingkatkan Layanan Sarana Publik
Selain itu, RNI juga menerapkan pola kemitraan yang sejajar dengan petani tebu, dengan menyediakan kebun bibit dan memfasilitasi petani tebu untuk mendapatkan pinjaman modal ke bank. "Hasil panen tebu dari petani akan dibeli oleh kami," pungkasnya.*