Diberangkatkan ke Tanah Suci Akhir Mei, Begini Pesan Kepala Kemenag Kota Cirebon Kepada Calhaj

- 29 April 2024, 15:18 WIB
Kepala Kantor Kemenag Kota Cirebon, H Moh Khuailid beri pesan terhadap calon jemaah haji Kota Cirebon.
Kepala Kantor Kemenag Kota Cirebon, H Moh Khuailid beri pesan terhadap calon jemaah haji Kota Cirebon. /Kabar Cirebon/Foto Jaka/

KABARCIREBON - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cirebon, H Moh Khuailid di laman kemenag.go.id berpesan kepada ketua rombongan (karom) dan ketua regu (karu) di forum pembekalan ketua rombongan dan ketua regu untuk memahami perbedaan bahasa dan budaya.

"Pahami bahwa ada perbedaan bahasa dan budaya saat berhaji. Baik perbedaan dengan warga Arab Saudi maupun perbedaan dengan jemaah haji dari negara lain, dari provinsi lain, bahkan jemaah haji dari satu kloter pun bisa terjadi," pesannya, Senin, 29 April 2024. 

Oleh karenanya, ketua rombongan dan ketua regu dituntut mampu untuk menjembatani perbedaan bahasa ini dengan cara-cara santun. Apalagi, jika mengingat adanya kesenjangan bahasa verbal dan perilaku dari tiap budaya.

Baca Juga: Dorong Produksi Gula, PT PG Rajawali II Gencarkan Kemitraan Tebu dan Salurkan Bantuan Fasum ke Desa Penyangga

Moh Khuailid pun menjelaskan bahwa faktor lingkungan dan alam dapat mempengaruhi adat dan kebiasaan seseorang.

"Orang pegunungan misalnya, cenderung berbicara pelan, sementara orang pesisir cenderung berbicara keras. Ketika keduanya berkomunikasi, dapat saja orang pegunungan menganggap orang pesisir gemar meninggikan intonasinya, sementara orang pesisir menganggap orang pegunungan terlalu pemalu. Padahal sebenarnya tidak seperti itu," jelasnya.

Moh. Khuailid berharap, pemahaman ini dapat diterapkan oleh para karom dan karu dalam menjembatani komunikasi antar jemaah haji, terutama jemaah yang berada dalam kelompoknya. Namun demikian, ia meminta karom dan karu mewaspadai beredarnya fenomena kurangnya informasi dan banjir informasi. 

Baca Juga: Fakultas Syariah IAIN Cirebon Gelar Pelatihan Pengelolaan Website

"Fenomena ini biasanya terjadi dari mulut ke mulut tanpa sumber yang jelas. Oleh karenanya, setiap informasi yang diperoleh oleh karom dan karu bukan dari petugas haji yang mendampingi, agar melakukan kroscek dulu kepada petugas haji dalam kloternya, sebelum menyebarluaskan kepada rombongan atau regunya," pungkasnya.

Sementara itu diketahui, calon haji (calhaj) Kota Cirebon akan terbang ke Tanah Suci pada 25 Mei 2024. Selama kurang lebih 40 hari, sebanyak 391 calhaj akan terus bersama, saling berinteraksi satu sama lain, dan berinteraksi dengan pihak lain.*

Editor: Muhammad Alif Santosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah